Menikmati Kopi Sambil Berbagi di Difabis Coffee and Tea

Senin, 28 Februari 2022 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 3422

Nongkrong dan Ngopi di Kedai Difabis Coffee and Tea

(Foto: Anita Karyati)

Memberi itu terangkan hati, ....

Seperti matahari yang menyinari bumi...

Kami ingin pembeli juga bisa saling berbagi dengan orang lain yang membutuhkan

Cukilan syair lagi Iwan Fals berjudul 'Seperti Matahari' ini mengingatkan kita bahwa hidup bukan tentang bagaimana menikmati, melainkan juga berbagi. Seperti matahari yang tak pernah berhenti memancarkan sinarnya.

Ada banyak cara untuk menebar kebaikan dan berbagi. Salah satunya seperti yang ditawarkan Kedai Difabis Coffee and Tea di Kawasan Terowongan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Kedai kopi yang dikelola penyandang difabel ini mengusung program 'Kopi dibagi dan Kue Dibagi'.

Apa itu Kopi dibagi dan Kue dibagi? Adi Rahzal Rafna, sekretaris program Difabis Coffe and Tea menjelaskan, program ini mengajak warga Jakarta yang memiliki rezeki berlebih untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Dalam program ini, jelas Adi, pembeli bisa berbagi dengan membeli dua  kopi atau dua kue dan satunya diberikan untuk orang lain. Kemudian, pembeli mendapat stiker yang bisa ditempel di papan, nantinya orang yang ingin dapat minuman gratis dapat mengambil stiker itu dan menyerahkan ke kasir untuk memperoleh minuman atau makanan gratis.

"Dengan program ini, kami ingin pembeli juga bisa saling berbagi dengan orang lain yang membutuhkan," tutur Adi.

Menurut Adi, minuman dan kue yang dibagikan pembeli ini biasanya dinikmati pengemudi ojek, pemulung, serta orang lain yang membutuhkan saat melintas di kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas ini.

Adi menambahkan, keberadaan Kedai Difabis Coffee and Tea ini juga merupakan salah satu manifestasi dari bentuk berbagi kasih kepada sesama, khususnya rekan difabel, yang didukung Pemprov DKI melalui Baznas Bazis.

Di kedai kopi yang telah berdiri sejak satu tahun lalu ini, kata Adi, teman-teman penyandang disabilitas diberdayakan untuk dapat berkarya dan mandiri.

"Kami memberdayakan lima penyandang tuna rungu dan satu tuna daksa. Mereka sudah mendapat pelatihan usaha dari Baznas Bazis DKI," ungkap Adi.

Untuk mempermudah komunikasi antar pembeli dan karyawan kedai, jelas Adi, pihaknya telah menyiapkan banner bahasa isyarat (Bisindo) tepat berada di depan kios.

"Alhamdulillah, pembeli lumayan ramai. Makanan dan minuman yang disajikan  bervariasi dan rasa-rasanya mengikuti tren masa kini," ucap Adi.

Harga yang ditawarkan Difabis Coffee and Tea pun cukup terjangkau, untuk minuman dijual mulai harga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu, sementara makanan dibanderol mulai Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.

"Untuk pembayaran kita bisa tunai, debit maupun Qris. Keuntungan yang di dapat digunakan untuk restok barang dan pembinaan para difabel," tuturnya.

Menurut Adi, pengembangan kios saat ini sudah mulai dibangun di Jakut dan Jaktim. Rencana kedepannya, kios difabis ini akan dibuat di setiap stasiun MRT atau lokasi strategis lainnya di Ibukota.

"Kita harus merangkul dan menciptakan Jakarta yang ramah disabilitas," tegasnya.

BERITA TERKAIT
Ketua Baznas Bazis DKI Apresiasi Kunjungan Anies dan Mendag Inggris ke Difabis Coffe

Ketua Baznas Bazis DKI Apresiasi Kunjungan Anies dan Mendag Inggris ke Difabis Coffe 

Kamis, 24 Februari 2022 6934

Puluhan Disabilitas Ikuti Pelatihan Olahan Sayuran Hidroponik

Keluarga Penyandang Disabilitas Dilatih Bikin Olahan Sayuran Hidroponik

Selasa, 25 Januari 2022 1686

Sudin PPKUKM Jakbar Gelar Pelatihan Barista Kopi Kepada Jakpreneur

Sudin PPKUKM Jakbar Gelar Bincang Santai Usaha Kopi

Selasa, 11 Agustus 2020 2165

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468502

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307237

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285052

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283951

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282629

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks