Selasa, 22 Februari 2022 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 1466
(Foto: Anita Karyati)
Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, Ismail Salim merasa bangga dan mengapresiasi kinerja keuangan Jakarta Experience Board (PT Jakarta Tourisindo).
Ismail menjelaskan, pada tahun 2019 JXB masih mencatatkan kerugian hingga Rp 21,81 miliar (audited). Namun, pada tahun 2020 sudah mampu meraih laba Rp 2,71 miliar (audited).
"Lebih luar biasa lagi, tahun ini PT Jaktour mampu membukukan laba sebesar Rp 14,75 miliar (unaudited). Pencapaian ini sangat membanggakan di tengah situasi pendemi COVID-19 saat ini, saya sangat mengapresiasi," ujarnya, Selasa (22/2).
Menurutnya, dari catatan kinerja operasionalnya, terlihat bahwa keberhasilan ini salah satunya disebabkan adanya upaya diversifikasi dalam memberikan jasa layanannya.
"PT Jaktour secara cepat membangun layanan akomodasi bagi tenaga kesehatan (nakes), jasa hospitality, dan jasa katering bagi mereka yang terpapar COVID-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) maupun petugas nakes," terangnya.
Ismail menambahkan, terobosan-terobosan seperti ini layak diapresiasi karena sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bisnis utamanya di jasa hotel dan resort sangat mustahil bisa bertahan di tengah kondisi pandemi ini jika hanya mengandalkan konsep bisnis yang selama ini dijalankan sebelum adanya COVID-19.
"Ke depan, saya berharap agar JXB dan BUMD lainnya mampu memetakan dengan baik perubahan-perubahan kondisi yang diakibatkan oleh pandemi ini agar strategi bisnisnya bisa disesuaikan dengan kondisi baru itu," ungkapnya.
Ismail meminta, tim business development di masing-masing BUMD harus diperkuat agar sesuatu yang pada awalnya dirasakan sebagai ancaman terhadap bisnisnya bisa diubah menjadi berbagai peluang bisnis baru. "Sehingga, bisa memenuhi target kinerja operasional maupun kinerja keuangannya," bebernya.
Ismail menjelaskan, untuk BUMD yang berstatus Perusahaan Umum Daerah (Perumda), sesuai tupoksinya maka saat ini sebaiknya mengoptimalkan terlebih dulu pelayanan kepada masyarakat Jakarta.
"Tujuannya, agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya pelayanannya, sehingga ketika semakin banyak masyarakat yang menggunakan layanan BUMD jenis ini maka dengan sendirinya akan berdampak positif terhadap dividennya," urainya.
Untuk BUMD yang berstatus Perseroda, sambung Ismail, selain memastikan memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat dan menuntaskan dengan baik program-program penugasan juga harus mampu melakukan pengembangan usaha agar bisa bersaing dengan pihak swasta.
"Semoga ke depan BUMD kita bisa semakin maju dan memberikan kemaslahatan bagi semua," tandasnya.