Kolaborasi Pemprov DKI dan Komunitas Eco Enzyme, Wujudkan Lingkungan Jakarta Lebih Sehat dan Bersih

Minggu, 23 Januari 2022 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 2508

Eco Enzyme Nusantara Berikan Sosialisasi dan Edukasi di Taman Menteng

(Foto: Nugroho Sejati)

Semangat kolaborasi terus digaungkan demi memajukan Jakarta. Hadirnya ruang terbuka publik dapat menjadi ruang gerak komunitas berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan solusi atas permasalahan kota.

 

Mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat dan lestari,

Kali ini, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Komunitas Eco Enzyme Nusantara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) untuk mengajak warga merawat lingkungan dengan eco enzyme. Hal ini sebagai upaya mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan bersih. Kegiatan tersebut berlangsung di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/1).

Dalam kegiatan ini, Komunitas Eco Enzyme Nusantara memberikan sosialisasi, demo pembuatan, testimoni, percobaan dan pemberian sample eco enzyme secara gratis. Selain itu, warga yang hadir juga bisa belajar di booth edukasi eco enzyme.

"Sampah menjadi salah satu permasalahan di kota-kota besar. Sebagai kota besar, Jakarta menghasilkan sampah rata-rata mencapai lebih dari 7.000 ton per hari. Kerja sama dengan Komunitas Eco Enzyme Nusantara ini merupakan bentuk kolaborasi Pemprov DKI dengan masyarakat yang sejalan dengan program KSBB Persampahan, yaitu gerakan bantu sesama yang mempertemukan kolaborator dengan masyarakat terkait dalam kegiatan pengelolaan sampah untuk mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat dan lestari,” tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto, dikutip dari Siaran Pers DKI Jakarta.

Dalam program kolaborasi ini, katanya, masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif memilah sampah dan mendapat manfaat baik secara ekonomi dan ekologis dari pengolahan sampah tersebut. Program kolaborasi tersebut juga berjalan berdampingan dengan program-program lain yang diusung Pemprov DKI Jakarta, seperti pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA).

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, hingga 9 November 2021, sebanyak 176 bantuan dengan nilai Rp 2,02 miliar dari 15 kolaborator dengan dua kolaborator berkomitmen direalisasikan KSBB Persampahan. Adapun rincian jumlah bantuan untuk bank sampah ada 72, bantuan RW mencapai 98, dua bantuan terkait maggot dan empat bantuan terkait pengelolaan limbah minyak jelantah.

"Terima kasih kepada warga DKI dan Komunitas Eco Enzyme Nusantara yang peduli menjaga kebersihan lingkungan. Kami berharap kolaborasi seperti ini bisa terus berjalan demi terciptanya Jakarta yang lebih bersih dan sehat,” kata Asep.

Rawat Lingkungan dengan Eco Enzyme

Komunitas Eco Enzyme Nusantara dibentuk pada 2019 atas kesadaran dan kepedulian yang sama dari pegiat lingkungan hidup atas isu pemanasan global, kondisi pengelolaan sampah, dan polusi lingkungan.

Wakil Ketua Umum II Eco Enzyme Nusantara Paul L. Iskandar menjelaskan bahwa komunitas ini memiliki semangat dalam penyelamatan bumi dari pemanasan global melalui pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme yang memberikan banyak manfaat.

Menurutnya, komunitas eco enzyme terus mengajak masyarakat untuk saling peduli dan berbagi terhadap lingkungan dan bumi. Dengan relawan dari berbagai kota lebih dari 20 provinsi, komunitas ini terus melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme.

"Kami mengajak warga DKI Jakarta untuk merawat lingkungan dengan eco enzyme sehingga dapat berkontribusi dalam mengatasi permasalahan sampah di Ibu Kota yang akhirnya dapat terwujud Jakarta yang lebih sehat dan bersih," ujarnya dalam acara Merawat Lingkungan dengan Eco Enzyme untuk Jakarta yang Lebih Sehat dan Bersih di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/1).

Dia menjelaskan, sampah menjadi persoalan bersama yang juga harus diselesaikan bersama oleh setiap individu dan dimulai dari rumah tangga sebagai salah satu penghasil sampah. Menurutnya, setiap rumah tangga harus memulai memilah sampahnya, yaitu organik dan anorganik. Sampah anorganik untuk diolah lagi (recycle) sehingga menghasilkan nilai tambah. Sementara itu, sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku eco enzyme.

"Kami bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk secara rutin melakukan sosialisasi serta edukasi pembuatan serta pemanfaatan eco enzyme secara lebih luas, dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas umum yang ada di wilayah DKI Jakarta. Eco Enzyme memiliki banyak manfaat dan sebagai salah satu solusi pengolahan sampah organik yang mudah dan murah, sehingga dapat dilakukan oleh masyarakat," kata Paul.

BERITA TERKAIT
Kelurahan Guntur Manfaatkan Eco Enzyme dan Larva Maggot

Kelurahan Guntur Manfaatkan Eco Enzyme

Selasa, 21 September 2021 1455

Warga RW 04 Kelurahan Kartini Ikuti Sosialisasi Eco Enzyme

Warga di Kelurahan Kartini Disosialisasikan Pembuatan Eco Enzyme

Sabtu, 11 Desember 2021 2820

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks