Jumat, 21 Januari 2022 Reporter: Anita Karyati Editor: Budhy Tristanto 2375
(Foto: Nugroho Sejati)
Pameran Seni Jakarta Biennale 2021, Jumat (21/1), resmi ditutup. Pameran yang dimulai sejak 21 November 2021 lalu ini ditutup dengan prosesi pecah kendi oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat bersama Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud Ristek Republik Indonesia, Hilmar Farid, dan dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui online.
Direktur Program Jakarta Biennale 2021, Farah Wardani menyampaikan, penutupan ini sekaligus ajang pertemuan dengan pihak pendukung yang membantu menyukseskan pameran seni yang diikuti lebih dari 40 seniman dari 20 negara ini.
"Kami terima kasih kepada kolaborator yang telah mendukung Jakarta Biennale 2021 ini selama dua bulan," ucap Farah. S
Farah menerangkan, Jakarta Biennale ini sempat tertunda selama empat tahun, sehingga pihaknya mengusung tema ESOK dengan arti persembahan bagi kota Jakarta dan penduduknya yang terdampak pandemi COVID-19.
Menurut Farah, meski pameran ini digelar saat pemberlakuan PPKM Level 1 dengan penerapan protokol ketat. namun animo masyarakat untuk menghadiri cukup besar.
"Kami sangat senang dapat mempersembahkan untuk publik dan mereka sangat mengapresiasi," tukasnya.
Kepala Suku Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Pusat, Shinta Nindyawati menerangkan, acara yang diisi dengan berbagai karya seni dari dalam dan luar negeri ini digelar pada beberapa tempat, di antaranya di Museum Stovia, Taman Menteng dan pelataran Taman Ismail Marzuki.
"Ini merupakan hasil kolaborasi seniman dalam dan luar negeri yang sangat bagus. Kami akan terus mendukung apabila tahun depan kegiatan ini akan berlanjut," tuturnya.
Fuzi (24) karyawati dari salah satu kantor swasta di Jakarta mengaku, tidak pernah bosan melihat karya anak bangsa yang ditampilkan dalam Jakarta Biennale 2021 ini.
"Menurut saya, pameran ini keren karena menampilkan karya seni beragam. Ini bisa menjadi bahan inspirasi dan inovasi kita," ungkapnya.