Rabu, 12 Januari 2022 Reporter: Anita Karyati Editor: Erikyanri Maulana 3164
(Foto: Anita Karyati)
Penerapan pilah dan olah sampah terus digalakkan warga Jakarta. Seperti dilakukan oleh Bank Sampah Mekar Sari di Jalan Mampang Prapatan IV, RT 08/05, Kelurahan Mampang Prapatan, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Bank sampah yang memiliki sebanyak 307 nasabah itu bisa mengumpulkan hingga 500 kilogram sampah non organik atau dengan pendapatan Rp 1,5 juta dalam setiap kali penimbangan.
Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Mampang Prapatan, Nandang mengungkapkan, pengangkutan sampah non organik di Bank Sampah Mekar Sari dilakukan tiga kali setiap bulannya.
"Di Kecamatan Mampang Prapatan hingga kini ada 10 bank sampah yang aktif dan salah satunya adalah Bank Sampah Mekar Sari yang bisa mengumpulkan 500-600 kilogram sampah non organik," ujar Nandang, Rabu (12/1).
Dikatakan Nandang, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi terkait program pilah dan pengolahan sampah sesuai Pergub DKI Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga. Untuk limbah sampah non organik bisa disetorkan ke bank sampah. Sedangkan untuk sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pakan magot atau dijadikan eco-enzyme.
"Kami berharap Bank Sampah Mekar Sari dapat memberikan contoh kepada warga lainnya untuk lebih peduli dengan lingkungan dan disiplin dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar," katanya.
Ketua Bank Sampah Mekar Sari Kelurahan Mampang Prapatan, Djuraidah Machmud menambahkan, bank sampah yang dikelolanya sudah ada sejak tahun 2016. Seiring berjalannya waktu, hingga kini Bank Sampah Mekar Sari telah memiliki sebanyak 307 nasabah.
"Antusias warga di Kelurahan Mampang Prapatan terkait keberadaan bank sampah semakin meningkat. Sekarang tiap nasabah bisa mengumpulkan sampah mulai dari satu hingga puluhan kilogram. Kami berharap dengan pengelolaan sampah sejak dini bisa mengurangi pembuangan sampah ke TPA Bantar Gebang," tandasnya.