Sabtu, 08 Januari 2022 Reporter: Anita Karyati Editor: Erikyanri Maulana 2209
(Foto: Anita Karyati)
Kreativitas ditunjukkan oleh para petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat. Ya, di sela-sela rutinitasnya, para pasukan oranye ini berhasil mengolah kulit bawang putih menjadi pupuk tanaman. Proses pengolahan tersebut dilakukan di bank sampah kantor Kelurahan Galur.
Lurah Galur, Atik Kusmiati mengatakan, petugas PPSU di kelurahannya aktif menjalankan aktivitas bank sampah. Sampah tersebut dikumpulkan dari hasil menyapu jalan berupa sampah non organik seperti botol plastik dan sampah organik seperti daun, buah busuk, hingga kulit bawang putih.
"Tentu saya sangat mendukung kegiatan positif oleh para petugas PPSU ini," ujar Atik, Sabtu (8/1).
Menurutnya, lokasi kantor kelurahan yang berdekatan dengan Pasar Gembrong sangat memudahkan para petugas PPSU mendapatkan sampah organik seperti sisa buah-buahan, daun kering, maupun sayur mayur di mana salah satunya ada kulit bawang putih. Sehari petugas bisa mendapatkan tiga hingga empat karung kulit bawang putih atau sebanyak lima kilogram.
"Sebelumnya para petugas PPSU ini sudah mendapatkan pelatihan bagaimana cara mengolah kulit bawang putih menjadi pupuk tanaman. Karenanya mereka berinisiatif mengolah limbah sampah tersebut untuk dijadikan pupuk tanaman. Dengan demikian kegiatan mereka juga sekaligus membantu mengurangi sampah organik yang diangkut oleh Sudin LH Jakarta Pusat," jelasnya.
Razali (35), salah satu petugas PPSU yang biasa mengo
lah kulit bawang putih menjadi pupuk tanaman menuturkan, kegiatan tersebut mulai dilakukan sejak tahun 2019 dan semakin aktif saat pandemi COVID-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir ini. Untuk bisa menjadi pupuk tanaman, sambung Razali, ia dan kawan-kawannya harus mengumpulkan kulit bawang putih dan menunggu dua sampai tiga bulan. Setelah itu baru bisa dijadikan sebagai pupuk tanaman."Kami melakukannya tanpa bahan kimia, jadi prosesnya cukup lama mulai dari pencucian, penjemuran, lalu dilakukan fermentasi. Kulit bawang putih juga kita pisahkan dari batangnya lalu kita giling agar menjadi serpihan," katnya.
Ditambahkan Razali, dalam waktu tiga bulan, ia dan kawan-kawannya bisa menghasilkan hingga lima kilogram pupuk tanaman yang berasal dari kulit bawang putih.
"Pupuk kami gunakan untuk tanaman yang ada di kantor kelurahan dan vertikan garden. Kami juga membagikannya ke warga yang membutuhkan untuk menyuburkan tanaman di perkarangan rumahnya," tandas Razali.