Jumat, 31 Desember 2021 Reporter: Anita Karyati Editor: Erikyanri Maulana 3339
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, meresmikan pelayanan Tuberculosis Resisten Obat (TB RO) dan soft launching pelayanan Stroke Terpadu.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi mengapresiasi terobosan yang dilakukan RSUD Tarakan dalam mengembangkan inovasi berbagai pelayanan kesehatan masyarakat.
"Ini merupakan layanan sangat penting karena hajat orang banyak ada di sini. RSUD Tarakan sering kali mengembangkan inovasi seperti layanan jantung dan lainnya, ditambah lagi dengan launching layanan TB RO dan Stroke Terpadu maka masyarakat semakin terjamin kesehatannya," ujar Irwandi di Ruang Aula Lantai 13 RSUD Tarakan, Jumat (31/12).
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia mengatakan, penyakit TB RO dan stroke masih menjadi beban penyakit utama di Jakarta, sehingga perlu perhatian atau penanganan cepat dan optimal agar status kesehatannya masyarakat Jakarta bisa tetap baik.
"Kita tahu penyakit TB merupakan salah satu penyakit menular dan stroke penyakit yang tidak menular, namun ini yang menjadi tantangan kita di Jakarta, ditambah dengan penyakit baru seperti COVID-19. Jadi semua pihak harus memperhatikan pelayanan tersebut," katanya.
Menurutnya dengan layanan TB RO dan stroke terpadu, bisa memacu rumah sakit lainnya di Jakarta untuk memiliki pelayanan kesehatan unggulan.
Direktur RSUD Tarakan, Dian Ekowati mengatakan, layanan ini merupakan terobosan dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang memiliki penyakit TB dan stroke. Adapun tenaga kesehatan yang disediakan di RS Tarakan untuk pelayanan TB RO sebanyak enam orang dan Stroke T
erpadu sebanyak enam orang."Untuk pelayanan stroke terpadu kita baru menyediakan lima unit tempat tidur, dengan bertambahnya SDM nanti akan kita tambah lagi pelayanan ini. Untuk TB RO saat ini masih melayani rawat jalan. Jadi kami berharap dengan dua layanan terpadu ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta, seperti tingginya angka penyakit stroke," tandasnya.