Senin, 13 Desember 2021 Reporter: Anita Karyati Editor: Erikyanri Maulana 2499
(Foto: Anita Karyati)
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta bersama Pemkot Administrasi Jakarta Pusat mengadakan workshop Monitoring dan Evaluasi Program Gerakan Keamanan Pangan Desa/Kelurahan (GKPD), Keamanan Pangan Jajanan Aman Sekolah (PJAS) dan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya (PABB) Tahun 2021 di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir.
Program ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya keamanan pangan di masyarakat.
Workshop yang dibuka Asisten Perekonomian dan Administrasi Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting menuturkan, angka keamanan pangan di wilayah Jakpus telah di atas 90 persen berdasarkan hasil uji kemanan pangan yang diintervensi di sembilan Kelurahan oleh Badan POM DKI Jakarta melalui program Kelurahan Pangan Aman. Sembilan kelurahan tersebut di antaranya, Kelurahan Cikini, Rawasari, Bendungan Hilir, Kenari, Sumur Batu, Harapan Mulya,
Gunung Sahari Utara, Petojo Selatan, dan Johar Baru."Dari sembilan Kelurahan ini, rata-rata hasil angka keamanan pangannya sudah di atas 90 persen. Namun masih ada beberapa Kelurahan yang perlu ditingkatkan kembali intervensinya yaitu Kelurahan Cikini dan Kelurahan Sumur Batu. Intervensi ini akan dilanjutkan di tahun 2022," ujar Ginting, Senin (13/12).
Ginting menambahkan, selain kelurahan, ada 28 sekolah di wilayah Jakpus yang juga diintervensi melalui program Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) serta satu pasar melalui program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, yakni Pasar Gembrong Jakarta Pusat.
"Dengan monitoring dan evaluasi ini diharapkan dapat diperoleh saran dan masukan yang bermanfaat bagi pelaksanaan program ini ke depannya," katanya.
Kepala Balai Besar POM di Jakarta, Yudi Noviandi menambahkan, dari rangkaian intervensi tiga program yang dilakukan, pihaknya merekomendasikan seluruh program kegiatan ini harus terus dilanjutkan dan juga meminta komitmen dari lurah, pihak sekolah, PD Pasar Jaya maupun para kader untuk tetap melaksanakan program keamanan pangan berkelanjutan.
"Karena dari hasil sampel PJAS kita menemukan di antaranya Rhodamin B pada harum manis, positif Escherichia Coli pada es cincau. Untuk itu intervensi tiap wilayah harus ditingkatkan kembali," ucapnya.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Jakarta Pusat, Ucu Jamilah mengapresiasi intervensi ini karena memberikan edukasi untuk ketahanan pangan keluarga. Dari intervensi ini kita dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang sehat dan hebat. Ia pun berharap kolaborasi ini dapat diteruskan agar pangan di wilayah Jakarta Pusat tetap aman.
"Saya sangat menyambut baik kegiatan ini karena ini salah satu sasarannya yaitu keluarga, dalam keluarga kita harus menyajikan makanan yang sehat dan kita harus pintar untuk memilah pangan untuk kita konsumsi," tandasnya.