Jumat, 19 November 2021 Reporter: Anita Karyati Editor: Erikyanri Maulana 2685
(Foto: Anita Karyati)
Keterbatasan lahan tidak menjadi penghalang bagi Richard Aloysius, warga RT 14/02, Jalan Rawasari Selatan No. 32, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, untuk mengaplikasikan sistem pertanian kota atau urban farming dengan memanfaatkan rooftop rumahnya.
Pegiat Urban Farming, Richard Aloysius mengatakan, sudah menekuni pertamanan perkotaan sejak awal tahun 2021. Awalnya hanya ada satu rak dengan lubang sebanyak 200, hingga akhirnya terus berkembang hingga sebanyak 15 rak dengan tot
al 3.000 lubang untuk saat ini."Awalnya saya hanya ingin hidup sehat dengan mengonsumsi sayur dan menanam sendiri. Makin lama, bertanam ini menjadi hobi. Pertama kali menanam saya pernah gagal tapi saya terus lakukan percobaan dan meneliti hingga akhirnya berhasil dan sayurnya segar lebih lama," ujar Richard, Jumat (19/11).
Menurutnya, saat ini jenis tanaman yang ditanam yaitu sayur letus atau salada Betawi. Hidroponik miliknya juga diatur kadar PH airnya, agar tahan hidup lebih lama. Setiap panen menghasilkan 8 hingga 15 kilogram sayuran dari setiap satu rak.
"Hari ini kita panen sebanyak 8 kilogram selada Betawi. Dari panen ini, saya suka bagikan ke warga sekitar. Saya senang karena hasil hobi saya ini dapat dinikmati banyak orang. Nanti saya akan coba menanam sayuran lainnya seperti bayam, kangkung, sawi dan lainnya," katanya.
Lurah Cempaka Putih Timur, Shinta Purnamasari mengapresiasi upaya yang dilakuan Richard yang berhasil mengembangkan urban farming di rooftop rumahnya.
"Tentu kami bangga kepada warga Kelurahan Cempaka Putih Timur karena tanpa pendampingan mereka sudah berinisiatif untuk membuat urban farming di rooftop maupun perkarangan rumah mereka," ucapnya.
Shinta berharap, apa yang dilakukan Richard ini bisa dicontoh warga lainnya yang memiliki lahan kosong untuk mengembangkan urban farming.