Jumat, 22 Oktober 2021 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 1246
(Foto: Nurito)
Sebanyak 243 kader TP PKK Jakarta Timur, Jumat (22/10), mengikuti Bimbingan Teknis tentang peran Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Keluarga.
Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Ketua TP PKK Kota Jakarta Timur, Diah Anwar, Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik dan Akses Informasi Dinas Kominfotik DKI, Ika Meilani Untari. Kemudian Ketua PIK Keluarga Marlinaku (Mari Lindungi Anak dan Keluarga) RW 13 Pulogebang, Kristiana Yosi dan Ketua PIK Permata Hati RW 01 Palmeriam, Iklimah, dengan moderator Triyas Ambarwati, kader TP PKK DKI.
Triyas mengatakan, kegiatan ini digelar untuk menambah wawasan kader TP PKK Jakarta Timur, mulai dari tingkat kota hingga kecamatan dan kelurahan, tentang dunia maya atau internet.
Menurutnya, Kader PIK Keluarga memiliki peran penting dalam menyediakan dan memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh keluarga, baik yang disampaikan secara lisan, tertulis maupun melalui media sosial.
Disebutkan Triyas, walau kader TP PKK rata-rata usianya di atas 50 tahun namun mereka memahami tentang internet dan media sosial. Karena, setiap harinya aktivitas mereka juga tak lepas dari internet dan media sosial.
"Diharapkan, bimtek ini akan menambah pengetahuan para peserta tentang internet dan media sosial," tuturnya.
Sementara, Ika Meilani Untari, Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik dan Akses Informasi Dinas Kominfotik DKI dalam bimtek ini menyampaikan cara membuat vlog atau video blogging bagi para peserta.
"Dulu sebelum ada vlog, hanya ada blogging atau blog
spot. Seiring perkembangan zaman, kini muncul vlog. Bahkan saat ini banyak vlog dilombakan. Untuk ikut lomba vlog tentu harus disusun konsepnya, siapa pembicaranya, temanya dan lainnya disiapkan," kata Ika.Menurutnya, di era digitalisasi seperti saat ini, akun media sosial banyak dimiliki orang, termasuk kader TP PKK. Seperti instagram, facebook, telegram, whatsaap, twitter dan sebagainya. Semua akun media sosial ini bisa dimanfaatkan untuk ajang sosialisasi dan edukasi pada masyarakat luas.
Ika meminta para kader PKK bersikap bijak dalam menggunakan media sosial agar konten yang diunggah datanya valid dan tidak berisi berita bohong atau hoaks.
"Informasi yang diunggah itu harus edukatif, informatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas," tegas Ika.
Diugkapkan Ika, untuk menyaring informasi yang benar atau bohong, saat ini Diskominfotik DKI Jakarta telah memiliki kanal pengaduan bernama Jala Hoaks.
"Nanti tim Jala Hoaks yang akan menelusuri valid tidaknya informasi tersebut,"jelas Ika.
Sementara, Ketua TP PKK Kota Jakarta Timur, Diah Anwar berharap, para peserta bisa menyerap pengetahuan yang disampaikan narasumber tentang pemanfaatan media sosial secara benar.
"Alhamdulillah, kegiatan TP PKK di wilayah ini selalu ada pendampingan, bimbingan dari ketua Pokja I TP PKK DKI. Sehingga jika ada masalah dapat diselesaikan di internal tingkat RW," ungkap Diah.