Rabu, 15 September 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1568
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) berkolaborasi dengan PT Jakarta Tourisindo/Jakarta Experience Board (JXB) mengadakan Media Heritage Walk di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/9).
Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada awak media untuk merasakan pengalaman baru berwisata di kawasan Cikini dengan mengunjungi sejumlah bangunan cagar budaya hingga wajah baru Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya mengembangkan Jakarta sebagai destinasi pariwisata urban yang dapat menjadi pendorong bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 11: Sustainable Cities & Communities.
Gumi menjelaskan, pariwisata urban merupakan sebuah aktivitas pariwisata yang mengambil tempat di perkotaan dengan segala karakteristiknya. Destinasi pariwisata urban menawarkan beragam pengalaman melalui produk budaya, arsitektur, teknologi, sosial serta alam yang luas dan dimiliki oleh suatu kota untuk liburan hingga kegiatan bisnis.
"Kawasan Cikini memiliki warisan budaya yang berperan sebagai rumah bagi komunitas kreatif seperti Dewan Kesenian Jakarta serta komunitas seniman maupun budayawan lainnya," ujar Gumi.
Menurutnya, Kawasan Cikini masuk dalam tiga besar di Jakarta Pusat sebagai destinasi
urban tourism , selain Monas dan kawasan Pasar Baru.Aksesibilitas di kawasan Cikini sudah memadai dengan adanya MetroTrans, Commuter Line serta Bus Rapid Transit (BRT). Selain itu, taman-taman, trotoar, street furniture dan tactile paving juga sudah tersebar di seluruh kawasan Cikini sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.
"Pengembangan pariwisata urban khususnya di kawasan Cikini diharapkan dapat mendongkrak kedatangan wisatawan sehingga mampu membangkitkan kembali perekonomian pasca pandemi COVID-19 yang hingga saat ini memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata, baik itu terhadap pelaku usaha maupun pekerjanya," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama JXB, Novita Dewi mengatakan, Media Heritage Walk bertujuan untuk mengenalkan salah satu kawasan pariwisata urban di Jakarta sehingga dapat menyebarkan informasi terkini tentang perkembangan salah satu kawasan ikonik di Jakarta Pusat ini kepada masyarakat umum.
"Ketika pembatasan sosial tidak lagi diberlakukan, Cikini dapat menjadi destinasi wisata baru yang menjadi pilihan publik," ucapnya.
Ia menambahkan, PKJ TIM akan menjadi pusat aktivitas seni dunia, menjadi sebuah tempat untuk seniman domestik tumbuh dan membuka ruang interaksi dengan para seniman dari berbagai belahan dunia yang berbeda.
PKJ TIM juga akan menjadi ekosistem budaya untuk Jakarta dan Indonesia, wadah bagi para seniman ke tingkat panggung internasional, ruang pertunjukan Indonesia terbesar dunia, serta mendukung kreasi, kompetisi dan pertunjukan seni.
"Kami ingin meningkatkan peran PKJ TIM sebagai pusat seni budaya bertaraf nasional dan internasional yang terintegrasi dengan sarana/fasilitas berkualitas tinggi," bebernya.
Hal ini, lanjut Novita, sesuai dengan misi Pemprov DKI Jakarta yang berupaya menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat nilai-nilai keluarga serta memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan.
"Revitalisasi PKJ TIM memberi ruang kreativitas, interaksi, pendidikan kepada masyarakat, ruang kesenian dan budaya, dan peningkatan ruang terbuka hijau. Revitalisasi PKJ TIM mempunyai visi laboratorium, etalase, serta barometer seni dan budaya mengembalikan fungsi dasar kawasan TIM sebagai pusat seni dan kebudayaan berkelas internasional,” tandasnya.