Minggu, 29 Agustus 2021 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1271
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) telah merampungkan pelaksanaan sentra vaksinasi Gelombang I dan II. Sebanyak 39.155 orang telah divaksin sejak 1 Juli-23 Agustus 2021.
Direktur Operasi PT KBN (Persero), Satrio Witjaksono mengatakan, jumlah tersebut melampaui target 35.200 orang sasaran vaksinasi atau sekitar 111 persen.
Pada Gelombang I yang diadakan 1-24 Juli 2021 sebanyak 22.204 orang divaksin dari target 21.900 orang. Kemudian, di Gelombang II pada 29 Juli-23 Agustus 2021 sebanyak 16.951 orang divaksin dari target 13.300 orang.
"Rata-rata harian mencapai 1.000 warga sasaran, padahal targetnya hanya 700 orang. Termasuk warga luar Jakarta ada yang vaksin di sini," ujarnya, Minggu (29/8).
Satrio menjelaskan, sasaran vaksinasi yaitu karyawan, investor dan warga sekitar lingkungan KBN usia 12 tahun ke atas. Adapun jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac dan AstraZeneca.
Menurutnya, vaksinator yang terlibat dalam pelaksanaan sentra vaksinasi tersebut berasal dari Rumah Sakit Pekerja KBN, TNI, dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"Vaksinator empat sampai tujuh tim, satu tim bisa tiga sampai empat orang. Mayoritas memang dari Rumah Sakit Pekerja dan TNI. Pemberian vaksinasi menyesuaikan dan mengikuti ketentuan pemerintah pusat dan daerah seperti, kami juga melayani pemberian vaksinasi kepada ibu hamil dan anak-anak usia 12-17 tahun ke atas," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Sentra Vaksinasi PT KBN, Joko Triono menambahkan, KBN menyiapkan sarana prasarana seperti ICU hingga ambulans dan SDM untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi massal ini.
Hadirnya sentra vaksinasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses vaksin oleh warga dan memperluas cakupan vaksinasi di Jakarta. Menurutnya, semakin banyak masyarakat yang sudah divaksin maka akan tercipta kekebalan komunal atau
herd immunity serta mencegah lonjakan kasus positif di Indonesia."Percepatan vaksinasi menjadi penting untuk dilakukan agar kesehatan dan keselamatan masyarakat dapat terus terjaga. Sehingga, kondisi perekonomian di DKI Jakarta maupun nasional dapat kembali normal. Saya pikir kita semua warga Indonesia harus mendukung program ini sehingga pandemi ini bisa teratasi," tandasnya.