Sabtu, 21 Agustus 2021 Reporter: Yudha Peta Ogara Editor: Erikyanri Maulana 1687
(Foto: Yudha Peta Ogara)
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, memimpin jalannya upacara peringatan Hari Pramuka ke-60 di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Sabtu (21/8). Upacara tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan, dan Pangdam Jaya, Mayjen Mulyo Aji.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Anies mengingatkan kembali peran besar gerakan kepemudaan, khususnya di Jakarta, bagi perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Di mana, gerakan kepemudaan merupakan cikal bakal dari kepanduan atau Gerakan Pramuka.
“Kita harus menyadari Kwarda DKI Jakarta punya peran lebih besar daripada Kwarda di tempat lain. Hal ini karena Jakarta menjadi tempat di mana peristiwa pembentukan negara terjadi, Kejadian itu terjadi tahun 1928, ada penempaan, pembinaan, sehingga anak-anak muda menjadi cikal bakal menyatukan banyak suku bangsa menjadi Indonesia,” terang Gubernur Anies, dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Maka dari itu, perlu adanya pembinaan dan regenerasi lintas zaman guna mempertahankan dan menjaga tradisi patriotisme anak-anak muda. Salah satunya, melalui Gerakan Pramuka yang diemban oleh Kwarda DKI Jakarta. “Anak muda yang dibina lingkungan Gerakan Pramuka akan menumbuhkan sikap bahwa kami mencintai negeri ini bangga dan ingin memperjuangkan negeri ini. Maka dari itu, Gerakan Pramuka, khususnya Kwarda DKI Jakarta harus terus menjadi penjaga tradisi agar selalu muncul pribadi yang cinta tanah air,” pesan Gubernur.
Terlebih, tantangan di Ibu Kota akan lebih kompleks, karena Gerakan Pramuka di wilayah urban berbeda dengan yang lain. Ditambah lagi, kondisi pandemi yang membuat peran dan kontribusi Gerakan Pramuka menjadi lebih besar dan dibutuhkan masyarakat.
“Kita berada di Ibu Kota, di mana tantangan menumbuhkan itu menjadi amat besar. Kita saksikan ada tantangan urban scouting. Kita harus pastikan anak-anak di Jakarta mendapat sentuhan menjaga tradisi perjuangan di tempat ini,” jelasnya. “Dan pandemi ini menjadi kesempatan bagi kita untuk berjuang dan menyelamatkan sesama. Di situ kita lihat bibit-bibit yang kelak meneruskan tradisi tadi, mencintai negeri tanpa syarat untuk bangsa ini,” tandasnya.