Jumat, 20 Maret 2015 Reporter: Budhy Tristanto Editor: Lopi Kasim 3922
(Foto: Adi Alfiyan)
Malam perayaan Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1937 di Pura Aditya Jaya, di Jalam Daksina Raya, Rawamangun, Jakarta Timur, terlihat khusyuk.
Sejak pagi, ratusan umat Hindu menggelar upacara sembahyang Macaru, berdoa pada Sang Hyang Widhi
untuk membersihkan diri dan lingkungan dari pengaruh jahat, kemudian dilanjutkan dengan mengarak ogoh-ogoh ke Monas."Makin sore tambah ramai yang datang, biasanya mereka pulang kerja lalu ke pura untuk berdoa," kata Made, salah seorang panitia perayaan Nyepi Pura Aditya Jaya, Jumat (20/3).
Prosesi sembahyang dilakukan hingga menjelang pelaksanaan Catur Brata yang dilakukan mulai malam Tahun Baru Saka, Sabtu (21/3) hingga Minggu (22/3) pagi.
Saat Catur Brata, kata Made, umat Hindu melakukan penyepian dengan tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan) dan tidak menikmati hiburan (amati lelanguan).
"Ada yang melakukan di rumah, ada juga yang datang ke pura untuk menjalani Catur Brata," tandas Made.