Minggu, 16 Mei 2021 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 2241
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Jakarta Barat ikut aktif membantu Gugus Tugas RT/RW memantau warga yang kembali dari kampung halaman, usai liburan Idulfitri 1442 H.
Ketua FKDM Jakarta Barat, Iswadi mengatakan, pihaknya mengerahkan 464 anggota untuk membantu pengecekan dan pendataan warga yang kembali dari kampung halaman. Menurutnya, ini merupakan bentuk komitmen FKDM mendukung kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mencegah lonjakan kasus COVID-19 pasca liburan Idulfitri.
"Kami ikut bantu Satgas COVID RT/RW melakukan pengecekan suhu tubuh kepada warga yang kembali dari kampung halaman. Apabila suhu tubuhnya di atas 37,3° Celcius maka akan dilakukan swab antigen oleh pihak Puskesmas," tutur Iswadi, Minggu (16/5).
Untuk membantu Satgas RT/RW mendata warga yang kembali ke Jakarta dari kampung halaman atau pendatang baru di Ibu Kota, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menggunakan aplikasi berbasis website "Data Warga".
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Budi Awaludin mengatakan, Ketua RT dan RW dapat melakukan registrasi terlebih dahulu di portal datawarga-dukcapil.jakarta.go.id untuk melakukan penginputan data warga ke aplikasi Data Warga.
Tujuan pendataan melalui Data Warga ini untuk mengetahui secara rinci jumlah penduduk Jakarta yang mudik dan pendatang ke Jakarta. Dinas Dukcapil DKI Jakarta juga telah menambahkan kolom khusus di aplikasi tersebut seperti waktu berangkat mudik dan kembali ke Jakarta.
"Untuk warga Jakarta yang mudik terus datang kembali ke Jakarta tetap didata untuk mengetahui jumlah warga Jakarta yang mudik. Kemudian, ada juga kolom tambahan bukti swab antigen atau PCR," jelas Budi, Sabtu (15/5).
Menurut Budi, bukti hasil swab antigen dan PCR pada aplikasi Data Warga ini diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan warga pemudik maupun pendatang pasca Lebaran. Sehingga, pengurus RT dan RW setempat dapat melakukan langkah dan upaya antisipasi dalam rangka mencegah penularan COVID-19.
"Kalau hasil PCR positif dan antigen reaktif atau mereka mengalami gejala bisa ditindaklanjuti dengan mendatangkan tenaga kesehatan (nakes) puskesmas setempat untuk memeriksa. Kalau positif bisa diisolasi. Sementara, kalau memang tidak ada gejala bisa kita rujuk ke Wisma Atlet dan jika ada gejala kita rujuk ke RS. Kalau hasil swab antigen reaktif dilakukan tes PCR," tandasnya.