Rabu, 10 Maret 2021 Reporter: Yudha Peta Ogara Editor: Erikyanri Maulana 1808
(Foto: Yudha Peta Ogara)
BNPB memberikan penghargaan bidang penanggulangan bencana tahun 2021 kepada Pemerintah Daerah, perorangan, perusahaan, organisasi, dan media massa pada Rabu (10/3).
Pemprov DKI Jakarta menerima penghargaan atas kategori Penyiapan Perencanaan Kesiapsiagaan dan Kajian Risiko Bencana, diwakili oleh Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Penghargaan ini dapat diraih tidak terlepas dari kolaborasi lintas sektoral yang terjalin dengan baik di Jakarta.
"Semua petugas lintas Dinas, ASN, semua warga Provinsi DKI Jakarta berkontribusi besar untuk penghargaan ini. Semua berhak berfoto dengan penghargaan ini, kami hanya mewakili," kata Wagub Ariza setelah menerima penghargaan secara virtual, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Ia menyatakan, penghargaan itu semakin memotivasi Pemprov DKI Jakarta untuk terus meningkatkan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam mengantisipasi dan menangani dampak bencana di Jakarta.
"Penghargaan ini bukan hanya untuk Pemprov DKI Jakarta, tetapi juga seluruh masyarakat dan pihak-pihak yang telah bahu-membahu bersama kami menanggulangi bencana, khususnya pada masa pandemi COVID-19 di Jakarta," imbuhnya.
Wagub Ariza menambahkan, penghargaan tersebut dapat diterima lantaran hasil kolaborasi yang baik, gotong-royong semua pihak, baik di lingkungan internal Pemprov DKI Jakarta maupun pihak eksternal.
"Juga TNI-Polri, Tagana, LSM, ormas-ormas, seluruh masyarakat. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kolaborasi dan kerja sama yang baik ini," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo turut menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran BNPB maupun masyarakat Indonesia atas penanganan krisis kali ini. Namun, Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya manajemen tanggap bencana lantaran Indonesia masuk dalam negara rawan bencana di dunia.
"Saya ingin mengingatkan kita semua, Indonesia masuk 35 negara rawan bencana. Kita menduduki rangking tinggi negara rawan bencana," ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap, semua pihak memperhatikan tata ruang dalam membuat grand design, tidak hanya sibuk membuat aturan, tapi yang juga penting adalah pelaksanaan di lapangan. Presiden menyatakan, kebijakan mengurangi risiko bencana harus terintegrasi.
"Apa yang di hulu, tengah, pinggir, tidak boleh ada ego sektoral, ego daerah. Manajemen tanggap darurat penting sekali dalam menangani bencana. Harus terus diperbaiki," pesannya.
Adapun daerah penerima penghargaan lainnya, yaitu Provinsi Papua Barat, Kota Ambon, Kab. Aceh Besar, Provinsi NTB, Provinsi Jawa Barat, dan Kota Kupang. Pada kategori dunia usaha dalam penanggulangan bencana, diraih oleh Garuda Indonesia, Bank Danamon, BRI, dan beberapa lainnya.
Lalu, untuk kategori perorangan, yaitu Ahmad L Maliki (pegiat terumbu karang Kota Palu), Dede Nurjaman (perawat RSdc Wisma Atlet), Harrys Yasin, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani (Danrem NTB), dan Sri Mulyati (driver ambulans RSdc Wisma Atlet).
Pada kategori organisasi, yakni INTI, UNICEF, BAZNAS, dan ILUNI. Lalu, perguruan tinggi diraih oleh IPB, UI, UGM, dan Universitas Tadulako. Sedangkan, untuk media massa, yaitu Kompas, Metro TV, Harian Jogja, Lombok TV, MNC Trijaya, Detik.com, serta RRI.