Kamis, 25 Februari 2021 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Erikyanri Maulana 1714
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Bisnis tanaman hias menjadi salah satu usaha yang menjanjikan di tengah pandemi COVID-19. Tak heran, para pembudi daya tanaman hias pun kini semakin menjamur. Bahkan banyak warga yang terjun melakoni bisnis tersebut.
Untuk memberdayakan warga maupun para pembudi daya tanaman hias, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Barat dan Dinas KPKP DKI Jakarta akan terus memberikan pendampingan dengan memperbanyak pelatihan-pelatihan.
"Ini potensi di tengah pandemi. Sinyalnya sangat positif dan budi daya tanaman hias di Jakarta Barat cukup banyak jumlahnya. Kami juga harus memperhatikan kemasan sehingga aman sampai di tujuan. Artinya, pertumbuhan ekonomi di sini sangat pesat," ujar Suharini Eliawati, Plt Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, saat mengunjungi Kelompok Tani Tanaman Hias Villa Meruya di Jl H Gudik, RT 03/06, Meruya Utara, Kembangan
, Kamis (25/2).Dikatakan Elly, sapaan akrabnya, pihaknya bersama Sudin KPKP Jakarta Barat akan terus berkolaborasi melakukan pemasaran, pengemasan dan lain sebagainya agar harga tanaman hias tetap stabil.
"Kami juga akan memberikan sentuhan teknologi. Saat ini para pembudi daya masih menggunakan sekam dan serutan kayu di media tanam, ke depan akan kami berikan trikoderma yakni campuran pupuk kompas, kotoran hewan dan lainnya yang dikelola secara modern sehingga tidak mudah terkena hama dan penyakit," katanya.
Di tempat yang sama Kepala Sudin KPKP Jakarta Barat, Iwan Indriyanto menambahkan, pihaknya ingin mengenalkan potensi tanaman hias di Jakarta Barat yang hingga kini masih eksis dan turun temurun dikelola secara kekeluargaan.
"Biasanya per satu kelompok tani ada 20 orang. Di sini kami mendata ada empat kelompok tani yakni Kelompok Tani Compacta, Srikandi, Villa Meruya dan Tunggal Mulya," ucapnya.
Yang tak kalah penting, sambung Iwan, pihaknya juga akan memberikan informasi pemasaran seperti bazar atau pendampingan pelatihan yang dibutuhkan seperti pengemasan pot dan tanaman untuk kado.
"Kita inventarisir dulu, lalu mencari tahu kebutuhan baru kemudian dilakukan pelatihan," tuturnya.
Sementara itu, Nur Hasan, salah satu petani tanaman hias mengaku sangat mengapresiasi kunjungan Dinas dan Sudin KPKP Jakarta Barat. Dia berharap dengan kunjungan tersebut pihaknya dapat dibantu terkait promosi dan pemasaran dari Pemprov DKI Jakarta.
"Kami juga berharap Sudin KPKP Jakarta Barat dapat memberikan kami lahan khusus untuk menjual tanaman. Jadi di sini khusus untuk bertani saja," tandasnya.