Selasa, 10 Maret 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Lopi Kasim 5465
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Pemberlakuan sistem parkir berbayar menggunakan uang elektronik (E-Money) terus dimatangkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Saat ini, beberapa lokasi mesin parkir meter di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, sudah dipasang hingga 40 persen.
“Kita sudah pasang dalam satu minggu ini, sekarang mencapai 30 sampai 40 persen. Sudah hampir 40 unit. Rencananya 87 unit, bisa 90 unit, sepanjang Jalan Boulevard Raya. Kebetulan ini memang agak lama karena bikin pondasi,” kata Kepala Unit Pengelola Parkir Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga, kepada beritajakarta.com, Selasa (10/3).
Dikatakan Sunardi, pengelolaan sistem parkir tersebut dilakukan bersifat progresif. Sistem pengelolaan on street menggunakan alat elektronik parkir meter dilakukan untuk mengubah kultur dan pola pikir masyarakat. Pemberlakuan tersebut dapat membatasi penggunaan kendaraan bermotor, mengurai kemacetan. Selain itu, dapat menekan penyalahgunaan uang dan kebocoran pendapatan parkir.
"Yang di Jalan Boulevard Raya tidak pakai koin, semua pengembangan lokasi, semua transaksi elektronik. Ini kita menghindari tindakan pemerasan oleh oknum-oknum tertentu di lapangan,” tutur Sunardi.
Jika penggunaan uang elektronik sudah mulai beroperasi, lanjut Sunardi, juru parkir tetap akan dipekerjakan. Selain diberi pengetahuan dan ilmu pengelolaan parkir berbasis teknologi, juru parkir akan dibekali alat pendeteksi kendaraan yang parkir.
“Kita tidak merekrut tenaga kerja dari luar, kita pergunakan yang ada. Mereka akan gunakan alat yang nanti bisa men-scanning nopol (nomor polisi), nanti ketauan mobil mana yang lewat waktunya,” tandas Sunardi.