JPS: Ayo Patuhi Ketentuan PSBB Ketat

Selasa, 12 Januari 2021 Reporter: Suparni Editor: Toni Riyanto 1416

JPS: Ayo Patuhi Ketentuan PSBB Ketat

(Foto: doc)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Ketat mulai 11-25 Januari 2021. Agar memberikan hasil maksimal dalam mencegah penularan atau kasus COVID-19, Jakarta Public Service (JPS) meminta masyarakat luas, termasuk dunia usaha mematuhi ketentuan yang sudah ditetapkan.

Penanganan COVID-19

Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS), Mohammad Syaiful Jihad mengatakan, Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 tahun 2021 tentang Pemberlakuan, Jangka Waktu, dan Pembatasan Aktivitas Luar Rumah Pembatasan Sosial Berskala Besar yang merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat sudah mengatur sejumlah aspek.

Adapun sejumlah kebijakan atau pembatasan yang diatur yakni;

1. Tempat kerja atau perkantoran pemerintah, BUMN, BUMD, maupun swasta melakukan 75% Work From Home

2. Kegiatan sektor esensial seperti sektor energi, komunikasi, IT, keuangan, logistik, perhotelan, industri, pelayanan dasar, utilitas publik, dan objek vital nasional. Selain itu pasar, swalayan, supermarket bisa bisa berjalan 100% dengan prokes ketat

3. Kegiatan konstruksi bisa berjalan 100% dengan prokes ketat

4. Kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara jarak jauh

5. Kegiatan restoran hanya boleh menerima dine-in sampai pukul 19.00 WIB dengan kapasitas 25%. Namun, boleh take away 24 jam atau sesuai jam operasional

6. Kegiatan pusat perbelanjaan jam operasional sampai pukul 19.00 WIB;

7. Kegiatan peribadatan tetap diberi batasan kapasitas 50%

8. Kegiatan fasilitas kesehatan bisa tetap berjalan 100% dengan protokol kesehatan;

9. Kegiatan area publik di fasilitas umum dan semua kegiatan sosial budaya sementara ini dihentikan

10. Kegiatan pada moda transportasi: kendaraan umum maksimal 50%, dan ojek online/pangkalan dibolehkan dengan syarat penerapan protokol kesehatan.

"Ayo harus kita patuhi bersama agar pengetatan PSBB ini memberikan hasil maksimal. Artinya, kasus COVID-19 di Jakarta bisa terus diminimalisir," ujarnya, Selasa (12/1).

Syaiful menjelaskan, semakin berkurangnya kasus COVID-19 akan membuat okupansi ruang rawat terkendali, tidak melebihi ambang batas aman yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Selain itu, tingkat keterisian tempat isolasi bisa semakin kosong.

"Kita harus menjaga betul jangan sampai terjadi over capacity yang bisa memberikan dampak tidak baik dalam penanganan COVID-19," terangnya.

Ia meminta, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait lainnya bisa melakukan pengawasan dengan optimal.

"Pengawasan dan sanksi ini menjadi penting, memastikan semua pihak terkait mematuhi aturan. Keselamatan dan kesehatan masyarakat menjadi yang utama, jangan kendurkan pengawasan," ungkapnya.

Syaiful mengingatkan, masyarakat perlu terus mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan COVID-19 dengan memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.

"Selalu terapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS, konsumsi vitamin dan makan makanan bergizi," tandasnya.

BERITA TERKAIT
kebijakan rem darurat

Kebijakan Rem Darurat, Pemprov DKI Jakarta Tetapkan Kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar

Rabu, 09 September 2020 5716

JPS Apresiasi Program KSBB Bantu Warga Terdampak Wabah COVID 19

JPS Minta CSR Perusahan Dioptimalkan Dukung KSBB

Senin, 04 Mei 2020 2471

Hattrick WTP Jadi Bukti Keberhasilan Kepemimpinan Anies

Hattrick WTP Jadi Bukti Keberhasilan Kepemimpinan Anies

Selasa, 23 Juni 2020 3231

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307242

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282632

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks