Kamis, 07 Januari 2021 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Erikyanri Maulana 2042
(Foto: Wuri Setyaningsih)
PT Transjakarta mempersilakan para operator untuk memilih pabrikan bus listrik terbaik. Ini dilakukan untuk mendukung program langit biru yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Antusiasme kehadiran bus listrik terlihat dari merek-merek yang hadir saat ini. Setelah BYD yang bekerja sama dengan Bakrie Autoparts sukses melakukan uji coba komersial bersama PT Transjakarta, kini merek lain seperti Skywell, Higer, Zhongtong, Mobil Anak Bangsa (MAB) dan INKA E-Inobus ikut meramaikan persaingan.
Direktur Utama PT Transjakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, para operator Transjakarta yang akan menggunakan bus listrik dapat memilih bus dengan kualitas yang baik disertai dukungan penuh purna jual dari Agen Pemilik Merk (APM).
"Pada prinsipnya, kami menyambut baik antusiasme yang sekarang ada, baik itu dari pabrikan luar negeri maupun dalam negeri untuk berpartisipasi dalam mengadakan bus listrik bagi para operator. Kalau semua lulus kajian dan uji teknis dari Dishub maka kami akan memberikan kriteria Komersialnya nanti," ujarnya, Kamis (7/1).
Seperti diketahui, Transjakarta telah sukses melakukan uji coba komersial sebanyak dua unit bus listrik merek BeYonD (BYD) yang bekerja sama dengan PT Bakrie Autopart. Transjakarta juga berencana melakukan uji coba unit bus listrik dari pabrikan lain.
"Harapan kami di tahun 2021 ini secara bertahap pada pertengahan semester kedua, bus listrik sudah mulai dapat digunakan dan dirasakan oleh masyarakat Jakarta. Sementara untuk mekanisme kerjasamanya masing masing pabrikan harus terlebih dahulu lolos uji teknis yang dibuktikan dengan dokumen-dokumen teknis dari Dishub. Setelah itu baru kami bisa memberikan kesempatan untuk uji coba secara komersial sebelum nantinya operator melakukan penjajakan untuk melakukan pembelian," terangnya.
Tahun 2020, Transjakarta juga telah sukses melaksanakan program uji coba bus listrik dengan berbagai metode sebagai pemenuhan persyaratan.
"Kami kalau bekerja sama melakukan uji coba pasti ada MoU atau dokumen yang menjadi dasar kerja sama," tandasnya.