Rabu, 07 Oktober 2020 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 1390
(Foto: Folmer)
Seluruh jajaran di lingkungan Pemkot Jakarta Pusat diminta untuk meningkatkan kolaborasi dengan warga dalam mengantisipasi terjadinya banjir, saat musim penghujan nanti.
Hal ini ditegaskan Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Menghantara, saat memimpin rapat koordinasi terbatas secara virtual di Ruang Rapat Wali Kota, Rabu (7/10).
"Kita harus lebih siap. Kolaborasi dengan warga dalam penanganan bencana mulai dikedepankan," tukas Bayu.
Menurut Bayu, sejumlah lokasi genangan yang pernah terjadi tahun lalu bisa dijadikan pembelajaran untuk antisipasi lebih awal.
Dia juga meminta lokasi penampungan dipersiapkan dan disosialisasikan ke warga, agar saat terjadi banjir warga paham apa yang harus dilakukan.
“Pasang banner atau apapun yang memuat informasi lokasi serta kapasitas daya tampung, serta protokol kesehatan yang mesti dijalankan di tempat pengungsian," beber Bayu.
Menanggapi hal ini, Asisten Pemerintahan Jakarta Pusat, Denny Ramdani mengungkapkan, pihaknya telah mengintruksikan seluruh lurah untuk melakukan inventarisasi lokasi pemukiman warga yang kerap terjadi genangan.
"Formatnya sudah dibagikan. Berapa ketinggian, penyebab dan rencana aksi yang dipersiapkan serta petugas yang bersiaga,” paparnya.
Sementara Kepala Suku Dinas Bina Marga, Rakim Sastranegara memaparkan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi genangan dan banjir di antaranya penambahan mulut air di sejumlah ruas jalan yang tersebar di delapan kecamatan.
"Kami juga berkolab
orasi dengan Sudin Pertamanan dan Hutan Kota yang memangkas pohon di dekat underpass Dukuh Atas, karena daun-daunnya menyumbat kolam olakan," ungkapnya.Kepala Suku Dinas Sosial, Apul Perangin-angin menambahkan, pihaknya selama ini telah menjalin sinergi dengan aparatur kecamatan dan kelurahan serta tokoh masyarakat dalam menghadapi musibah banjir.
"Kami ajak masyarakat ikut membantu mendistribusikan makanan siap saji yang disiapkan Taruna Siaga Bencana (Tagana),” tandasnya.