Rabu, 30 September 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Andry 1652
(Foto: Istimewa)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memimpin Apel Kesiapan Tanggap Bencana Banjir 2020/2021 di halaman Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (30/9).
Dalam apel yang diinisiasi Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, tersebut hadir pula berbagai elemen dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi DKI Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, hingga perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Izinkan kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kapolda (Metro Jaya) yang telah memprakarsai kegiatan penting dan strategis ini. Apel ini adalah wujud kemitraan dan sikap tanggap serta solid antar institusi untuk bersama mewujudkan keamanan, ketentraman bagi warga Jakarta khususnya pada musim hujan," ucap Anies dalam sambutannya seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Rabu (30/9).
Anies mengingatkan agar seluruh pihak mewaspadai potensi banjir yang ada di Jakarta. Kondisi geografis Jakarta memiliki 13 sungai alami dan mempunyai tiga sumber antara lain aliran air dari hulu, intensitas hujan lokal yang ekstrim terjadi di Jakarta, serta kenaikan permukaan air laut dan penurunan muka tanah khususnya di daerah pesisir Jakarta yang didera banjir rob.
"Ditambah lagi fenomena La Nina yang menandakan hujan yang besar deras, intens, dan panjang. Karena itu kesiapan kita menjadi penting. Peringatan dini, titik pemantauan untuk memantau volume air yang masuk ke Jakarta harus dijadikan perhatian," terangnya.
Lebih lanjut, Anies mengatakan bahwa tantangan banjir di Jakarta akan lebih kompleks karena menyesuaikan dengan pencegahan penularan pandemi COVID-19. Anies pun menekankan pentingnya penanganan bencana banjir dengan mengedepankan protokol kesehatan agar banjirnya tertangani namun korban atau pengungsi tidak beresiko terpapar covid 19.
"Kita ketahui bersama bahwa ada dua tantangan yang akan kita hadapi, COVID-19 dan banjir. Antisipasi korban banjir dalam kondisi COVID-19 sehingga jika kita terbiasa bangun tenda pengungsian dan evakuasi, maka kali ini dibuat lebih banyak tendanya supaya jumlah mereka yang berada di satu tenda itu mengikuti protokol kesehatan. Ini butuh penanganan khusus dan persiapan khusus," pesannya.
Anies juga berpesan agar seluruh petugas nantinya memegang tiga prinsip dasar penanganan bencana di Jakarta, yakni:
(1) Siaga dengan terus memantau potensi banjir dari berbagai sumber, (2) Tanggap dengan merespon cepat penanganan banjir, serta (3) Menggalang seluruh kekuatan bersama-sama dengan institusi maupun masyarakat untuk menangani banjir.
"Banyak kejadian banjir ini justru kesempatan bagi masyarakat kita untuk gotong royong, kerja bersama. Banyak dari mereka yang ikut terlibat langsung. Dalam kesempatan ini juga ada tiga kata kunci yang harus jadi pegangan antara lain Siaga, Tanggap, dan Galang," pesannya.