Rabu, 23 September 2020 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Erikyanri Maulana 1671
(Foto: doc)
PT Food Station Tjipinang Jaya menjamin ketersediaan stok pangan, khususnya beras selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota.
"Kami memiliki early warning system (EWS) atau sistem peringatan/deteksi dini. Mekanisme ini selalu dipantau agar input out-nya tetap berada di level 2.500 ton per hari. Selain itu distribusi pasokan dari daerah sentra produksi ke Jakarta selama ini juga lancar tidak ada kendala berarti," ujar Arief Prasetyo Adi, Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya, Rabu (23/9).
Bahkan, sambung Arief, pihaknya sebagai salah satu BUMD klaster pangan dan pengelola Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) memiliki pabrik beras dengan kapasitas 6.000 ton sebulan.
"Pak Gubernur sudah menginstruksikan seluruh pemangku kepentingan terkait pangan untuk menyiapkan kebutuhan pangan bagi masyarakat Jakarta saat pelaksanaan PSBB yang digelar mulai 14 September 2020," katanya.
Dikatakan Arief, kesiapan pangan merupakan faktor penting yang harus dijaga selama pemberlakuan kebijakan tersebut. Sebab, kata Arief, Jakarta berkontribusi 27 persen terhadap inflasi nasional.
"Selama ini kerja sama kami dengan beberapa koperasi, gabungan kelompok tani (Gapoktan) maupun peternak di sentra produksi seperti Indramayu, Cilacap, Subang dan Lampung, berjalan lancar," tuturnya.
Ditambahkan Arief, pihaknya juga telah berkoordinasi dan mencari sumber pemasukan stok beras dengan petani di Sulawesi Selatan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi kekurangan pasokan dari Pulau Jawa.
Masih terkait distribusi, komoditas pangan yang dikelola PT Food Station Tjipinang Jaya dipastikan dapat diakses masyarakat secara cepat dan mudah.
"Stok kami selalu tersedia baik secara offline maupun online bekerja sama dengan pasar modern dan e-commerce," tandasnya.