Selasa, 17 Februari 2015 Reporter: Nurito Editor: Erikyanri Maulana 5220
(Foto: doc)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat menilai, penanganan banjir di ibu kota tak bisa diselesaikan dengan cara konvensional melainkan harus diselesaikan menggunakan teknologi canggih. Namun demikian, penggunaan teknologi canggih dalam mengatasi banjir di ibu kota ini juga memerlukan dukungan berbagai pihak agar banjir betul-betul dapat ditanggulangi secara maksimal.
"Tata kota Jakarta sudah tidak sesuai. Makanya, melalui forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) segala persoalan yang ada harus dihadapi bersama," ujar Djarot usai mengikuti apel dalam rangka solidaritas TNI, Polri, Pemprov DKI di Lapangan Brigif Linud 17/Kujang I Divif I Kostrad Kalisari, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (17/2).
Kegiatan apel ini diikuti 1.369 personel gabungan terdiri dari unsur Kostrad, Kopassus, Paskhas, Marinir, Polri, Dinas Perhubungan dan Satpol PP DKI Jakarta.
Dikatakan Djarot, kebersamaan yang ada terbukti menguntungkan semua pihak sehingga masyarakat pun menjadi terlindungi. Seperti dalam hal penanggulangan banjir di mana seluruh jajaran TNI/Polri, Pemprov DKI dan warga bahu membahu mengatasinya.
Ke depan, kata Djarot, penanganan banjir di ibu kota tidak cukup ditangani dengan cara konvensional melainkan harus menggunakan teknologi canggih.
Sementara itu, Panglima Komando Operasi TNI AU, Marsda TNI A Dwi Putranto yang menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam apel tersebut menuturkan, TNI akan mendukung penuh langkah Pemprov DKI dalam menanggulangi banjir serta menciptakan ketertiban umum di ibu kota.
"Agenda seperti ini terus berlanjut, setia
p tanggal 17 kita berkumpul bersama. Sehingga forum ini solid dan kuat dalam menghadapi persoalan yang ada di Jakarta. Tentunya tidak hanya seremonial namun dibarengi dengan aksi nyata di lapangan. Seperti dalam penanganan banjir," kata Dwi Putranto.