Jakarta Menjadi Tuan Rumah Kongres Penerbit Internasional pada November 2022
Kamis, 10 September 2020
Reporter: Rezki Apriliya Iskandar
Editor: Andry
1711
(Foto: doc)
Asosiasi Penerbit Internasional (International Publishers Association/IPA) telah memilih Jakarta sebagai tuan rumah Kongres Penerbit Internasional ke-33 yang akan diselenggarakan pada 11-13 November 2022.
Jakarta merupakan kediaman bagi lebih dari 10 juta warganya dan telah lama menjadi pusat literatur, budaya, dan kesenian. Ibu kota Indonesia ini juga memiliki 5.604 perpustakaan, 1.240 penerbit, dan 30% dari seluruh toko buku modern Indonesia ada di kota ini.
Setiap tahun, industri penerbitan Indonesia yang ditopang oleh lebih dari 5.000 penerbit menghasilkan 120.000 judul. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen buku terbesar di Asia Tenggara.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah dalam menyambut anggota IPA dan seluruh peserta kongres.
“Kami bahagia sekali untuk menyambut kedatangan para anggota IPA pada Kongres Penerbit Internasional ke-33 nanti. Dengan menjadi tuan tumah, Jakarta telah mengambil peran penting dan menunjukkan kesiapannya untuk menjadi jembatan perkembangan industri buku di wilayah Asia Pasifik dimana 60% populasi dunia berada. Kami siap untuk menyelenggarakan acara internasional bergengsi ini dan menjadi tempat bertemunya para pemangku kepentingan di bidang perbukuan untuk menciptakan ide-ide kreatif dan menyiapkan Asia Pasifik sebagai pusat perkembangan dunia di masa depan,” terang Anies seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Kamis (10/9).
Lebih lanjut Anies berharap agar Kongres Penerbit Internasional ke-33 berjalan sukses dan turut berdampak bagi tanah air.
“Selain itu, Jakarta sudah terbukti sebagai tempat perhelatan kegiatan-kegiatan internasional. Semuanya berakhir sukses dan gemilang. Kami yakin bahwa Kongres Penerbit Internasional ke-33 ini juga akan sukses dan membawa perubahan signifikan untuk industri penerbitan di tanah air,” lanjut Anies.
Sementara Wakil Presiden Asosiasi Penerbit Internasional, Bodour Al Qasimi, menyatakan antusiasmenya dalam menyambut Jakarta sebagai tuan rumah Kongres Penerbit Internasional ke-33.
“Kami sangat senang (Kongres) 2022 ini dapat dilaksanakan di Jakarta. Pasar penerbitan Indonesia berkembang dengan pesat, signifikan, dan memiliki kesempatan besar untuk menjadi kekuatan penerbitan di Asia masa depan. Visi Indonesia untuk Kongres Penerbitan Internasional 2022 sangat menarik dan kami sangat menantikan hal tersebut untuk diwujudkan,” terang Bodour Al Qasimi.
Di samping itu Ketua Harian Komite Jakarta Kota Buku, Laura Prinsloo, turut menyatakan harapannya agar Kongres ini nanti dapat menciptakan kebaruan di masa depan.
“Indonesia bersama industri penerbitan global lainnya, sangat terdampak oleh pandemi COVID-19 ini. Walaupun begitu, kami telah melihat dan mendengar banyak sekali inisiatif dari para penerbit di seluruh dunia yang tengah berjuang melawan situasi ini. Kami berharap kongres yang akan diadakan ini akan meningkatkan semangat industri ini dan akan menjadi platform untuk mendiskusikan hal ini yang semoga akan menguntungkan para penerbit dan menciptakan inovasi-inovasi menarik untuk masa depan,” ucap Laura Prinsloo.
Indonesia merupakan Tamu Kehormatan pada Frankfurt Book Fair 2015 dan dipilih sebagai Market Focus Country pada London Book Fair 2019. Kedua acara besar ini telah meningkatkan perdagangan internasional.
Dengan Jakarta sebagai tuan rumah Kongres Penerbit Internasional ke-33, kedua momentum tersebut terus berlanjut. Dengan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jakarta tengah mencalonkan diri menjadi kota buku dengan berbagai inisiatif dan aktivitas literasi yang telah direncanakan untuk tiga tahun ke depan.
Detail informasi lebih lanjut perihal kongres ke-33 tersebut akan dibagikan pada acara daring khusus yang akan diadakan di Frankfurt Book Fair pada Rabu, 14 Oktober 2020, pukul 1 sore waktu Eropa Tengah (CEST) atau pukul 18.00 WIB.
*Tentang IPA (International Publishers Association)*
International Publishers Association (IPA) adalah federasi asosiasi penerbit terbesar di dunia. Didirikan pada 1896, IPA adalah badan industri dengan mandat hak asasi manusia. Misi IPA adalah untuk mempromosikan dan melindungi penerbitan dan untuk meningkatkan kesadaran penerbitan sebagai kekuatan untuk pembangunan ekonomi, budaya, dan sosial. Bekerja sama dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) dan berbagai LSM internasional, IPA memperjuangkan kepentingan penerbitan buku dan jurnal di tingkat nasional dan internasional. Secara internasional, IPA secara aktif menentang penyensoran dan mempromosikan hak cipta, kebebasan untuk mempublikasikan (termasuk melalui IPA Prix Voltaire), dan literasi.
(www.internationalpublishers.org)
*Tentang Komite Jakarta Sebagai Kota Buku*
Jakarta telah membentuk kepanitiaan untuk proyek Jakarta sebagai Kota Buku dari 2020-2022. Panitia ini terdiri dari Yayasan 17000 Pulau Imaji, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Dewan Perpustakaan Jakarta, Forum Komunitas Perpustakaan Indonesia dan berbagai pemangku kepentingan di industri kreatif. Jakarta merupakan kota pertama di Indonesia yang terlibat pada pemilihan UNESCO World Book Capital City 2022. Lebih dari 200 program telah direncanakan untuk beberapa tahun ke depan yang bertujuan menjadikan Jakarta sebagai penghubung industri penerbitan dan industri kreatif di tingkat nasional dan internasional. (www.jakartabookcity.com)
BERITA TERKAIT
Kongres Diaspora Indonesia 2019, Anies Siap Bangun Kantor Khusus Diaspora Indonesia di Jakarta
Sabtu, 10 Agustus 2019
1917
Hadiri Deklarasi #PriokBermasker, Anies Berharap Tumbuh Kesadaran Bermasker di Area Pelabuhan