Selasa, 01 September 2020 Reporter: Mustaqim Amna Editor: Erikyanri Maulana 1886
(Foto: Mustaqim Amna)
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi bersama Human Initiative dan Agile innovation (Ai) Labs menangani pandemi COVID-19 dengan menghadirkan mobil laboratorium atau Mobile Lab. Kolaborasi ini mendapat dukungan pendanaan dari Nama Foundation.
Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Endra Muryanto mengatakan, inovasi mobil laboratorium tersebut dihadirkan untuk membantu mempercepat penanganan pemeriksaan COVID-19 menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di ibu kota.
"Jadi Mobile Lab ini nanti siap untuk melakukan pemeriksaan PCR. Kapasitas tes maksimal per hari 300 sampel. Sampelnya nanti begitu diswab kemudian dilakukan pemeriksaan di dalam laboratorium. Kemudian di Mobile Lab ini akan ada proses mix PCR, dan ekstraksi sampel yang di ruangannya pun sudah negative pressure," ujar Endra seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi
DKI Jakarta, Selasa (1/9).Lebih lanjut, Endra menjelaskan, terdapat tiga buah Mobile Lab yang akan selesai dan siap beroperasi pada minggu ke-4 akhir bulan September mendatang. Endra berharap, hadirnya mobil laboratorium tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan tes COVID-19 di DKI Jakarta.
Adapun lokasi, jadwal keliling mobil, serta persyaratan bagi warga yang akan melakukan pemeriksaan di Mobile Lab tersebut akan diinformasikan setelah mobil telah memenuhi syarat uji laboratorium.
Sementara itu, Senior General Manager Project Manajemen Human Initiative, Ferry Suranto menambahkan, kesiapan Mobile Lab tersebut telah mencapai tahap 80 persen. Semua peralatan laboratorium telah disesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditentukan dan membantu menghadirkan laboratorium pendamping di DKI Jakarta.
"Mobile Lab ini nanti fungsinya seperti laboratorium keliling, untuk menjangkau tempat-tempat yang ditemukan kasus lebih banyak. Sehingga dapat mendukung dari laboratorium yang sudah ada. Jadi ketika ditemukan kasus dan memang penyebaran orangnya ada di sana, kita akan datangi wilayah-wilayah yang berpotensi kasus baru tersebut," tandasnya.