Kamis, 20 Agustus 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 2451
(Foto: doc)
Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menjalankan program 'Gerebek Lumpur' untuk menghadapi musim hujan. Tujuannya agar data tampung sungai maupun waduk bisa bertambah.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Juaini Yusuf mengatakan, Gerebek Lumpur menyasar endapan lumpur yang ada di kali, waduk, saluran mikro dan makro di lima wilayah kota.
Dia menuturkan, ada 13 lokasi sungai atau kali yang menjadi sasaran utama program ini. Di antaranya, pengerukan lumpur di Kali Ciliwung segmen Kampung Melayu sampai Jembatan Tongtek sepanjang 5,3 kilometer.
Kemudian pengerukan Kali Ciliwung di segmen Jembatan Tongtek sampai pintu air Manggarai sepanjang 2,7 kilometer.
Lalu pengerukan lumpur di Kanal Banjir Barat (KBB) segmen Pintu Air Karet sampai Jembatan Roxy sepanjang 13,9 kilometer. Pengerukan lumpur di KBB segmen Jelambar sampai Season City sepanjang 1,5 kilometer.
Terakhir, pengerukan lumpur di Kali Adem segmen Pantai Indah Kapuk (PIK) sampai Muara Angke sepanjang 3,2 kilometer.
"Pengerukan lumpur dilakukan supaya kapasitas atau daya tampung kali dan waduk bertambah sehingga genangan air bisa dikurangi," kata Juaini, Kamis (20/8).
Juaini menuturkan, anggaran untuk program Ge
rebek Lumpur sekitar Rp 400 miliar. Seluruh anggaran tersebut telah dialokasikan di masing-masing Sudin SDA di lima wilayah kota administrasi.Dia menambahkan, program Gerebek Lumpur ini menerjunkan sebanyak 8.000 personel.
"Pengerjaannya dilakukan melalui swakelola di masing-masing Sudin berupa anggaran pemeliharaan. Kira-kira per wilayah anggarannya Rp 80 miliar," tandasnya.
Anggaran itu dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti pembayaran upah bagi petugas jasa lainnya orang perorangan (PJLP), pembelian BBM, pemeliharaan pompa dan sebagainya.