Selasa, 11 Agustus 2020 Reporter: Nurito Editor: F. Ekodhanto Purba 1771
(Foto: Nurito)
Sebanyak tujuh petugas dari Unit Pengelola (UP) Penyelidikan, Pengujian dan Pengukuran Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI melakukan pengukuran tinggi muka air Waduk Setu, Cipayung, Jakarta Timur.
Kasudin Sumber Daya Air Jakarta Timur, Santo mengatakan, pengukuran tersebut dilakukan pertama kali pada 30 Juli 2020 lalu. Untuk proses pengukuran sampai dengan menjadi hasil yang berbentuk laporan kurang lebih 14 hari hingga 21 hari kerja.
"Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui ketebalan lumpur di waduk
," ujarnya, Selasa (11/8).
Dijelaskan Santo, dalam proses penanggulangan genangan dan banjir di wilayah Jakarta khususnya terkait sistem aliran sungai dan waduk di kawasan Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung Jakarta Timur, UP Penyelidikan, Pengujian dan Pengukuran SDA melakukan pengukuran topografi dan MC.0 kondisi eksisting Waduk Setu, ketinggian muka air (MA) dan dasar waduk (DS) untuk mendapatkan luas penampang basah, penampang kering, serta daya tampung waduk.
Dengan adanya pengukuran ini diharapkan dapat menghasilkan acuan/pedoman untuk pengelolaan penanganan genangan/banjir di wilayah tersebut. Kegiatan dilakukan dengan survey pendahuluan untuk menentukan batasan pengukuran, kemudian pengukuran diawali dengan pengukuran topografi dan kedalaman waduk menggunakan alat Total Station.
"Sejauh ini hasil ukur belum diketahui. Kalau sudah keluar maka kita langsung lakukan pengerukan Waduk Setu. Karena ini untuk pengendalian banjir," tandasnya.