Sabtu, 08 Agustus 2020 Reporter: Maulana Khamal Macharani Editor: Budhy Tristanto 1672
(Foto: Maulana Khamal Macharani)
Raihan Indeks Demokrasi Provinsi DKI Jakarta yang mencapai level 88,29 pada 2019, diapresiasi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Fahira Idris.
Dikatakan Fahira, data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Agustus lalu ini, menempatkan DKI Jakarta sebagai kota paling demokratis se-Indonesia.
"Ini patut
diapresiasi, karena ini adalah sebuah prestasi," ujar Fahira, dalam siaran tertulis yang diterima Beritajakarta.id, Sabtu (8/8).Menurut Fahira, dibawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, partisipasi publik dalam berbagai kebijakan di DKI Jakarta menjadi sangat baik dan dinamis.
Bahkan, kata Fahira, saat ini Pemprov DKI Jakarta juga terus berupaya dan membuka berbagai saluran untuk menguatkan partisipasi publik serta membuka ruang kolaborasi bagi semua pemangku kepentingan dalam berbagai kebijakan pembangunan daerah.
"Sangat terasa saat ini bahwa warga Jakarta benar-benar menjadi subyek pembangunan. Peningkatan dan perbaikan transparansi anggaran Pemprov DKI Jakarta juga menjadi faktor penting, sehingga Jakarta dinobatkan sebagai provinsi paling demokratis," ungkapnya.
Dia juga mencermati capaian lainnya dari aspek kebebasan berkeyakinan di Provinsi DKI Jakarta yang dinilai semakin sempurna, yakni menempati angka 100. Baginya ini juga patut diberikan apresiasi karena Pemprov DKI Jakarta tidak hanya menjamin dan memastikan kemerdekaan memeluk agama dan beribadah tapi juga ikut memfasilitasi semua kegiatan umat beragama.
"Saya berharap hal ini bisa terus terjalin di Provinsi DKI Jakarta," pungkasnya.