Senin, 09 Februari 2015 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 4408
(Foto: doc)
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas tinggi seperti yang terjadi sejak Minggu (8/2) malam hingga Senin (9/2) sore masih akan melanda ibu kota hingga beberapa hari ke depan.
Perkiraan itu dilihat berdasarkan pertumbuhan awan yang kuat di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek) bagian utara hingga malam nanti.
"Pertumbuhan awannya sekarang agak reda. Tapi, nanti malam menjelang pagi akan kuat lagi. Jadi yang perlu diwaspadai nanti malam, potensinya begitu," ujar P Yunus, Deputi Meterologi BMKG, saat dihubungi, Senin (9/2).
Yunus menjelaskan, tingginya curah hujan yang melanda Jakarta dan wilayah sekitarnya pada hari ini terbilang hal wajar. Mengingat, Jabodetabek memang telah diprediksi akan memasuki puncak penghujan pada Januari-Februari 2015 ini. "Prakiraan puncak musim penghujan Jabodetabek antara Januari-Februari. Jadi kalau hujan banyak terjadi di bulan ini sudah sewajarnya," tuturnya.
Ia mengutarakan, penyebab terjadinya curah hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya karena aliran mata udara (konvergensi) dari laut Cina Selatan menuju ke laut Jawa. Konvergensi udara itu membawa uap air terangkat ke atas yang menjadi konversi berat hingga membuat pertumbuhan awan kuat.
Menurut Yunus, berdasarkan pantauan pihaknya, konsentrasi awan dengan curah hujan seperti ini hanya melanda wilayah Jabodetabek khususnya di bagian utara. Khusus di Ibukota, curah hujan paling tinggi terjadi di wilayah Jakarta Utara yang mencapai 177 milimeter. "Di kawasan Puncak Bogor, curah hujannya hanya 30 milimeter," katanya.
Terkait dengan kondisi cuaca ekstrem belakangan ini, Yunus mengimbau kepada masyarakat agar memperhatikan pengumuman tentang ketinggian pintu air dan menghindari jalan-jalan yang banjir serta tergenang. "Kita minta masyarakat waspada dengan jalan-jalan yang banjir dan tergenang," tandasnya.