Senin, 02 Februari 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 4374
(Foto: Rio Sandiputra)
Untuk meminimalisir bencana pohon tumbang, Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan rutin melakukan penopingan atau pemangkasan pohon besar dan rindang yang sudah berusia puluhan tahun. Namun upaya pemangkasan pohon terkendala peralatan yang kurang memadai.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Selatan, Suzi Marzitawati, mengatakan pihaknya memerlukan mobil crane (mobil tangga) untuk memangkas ribuan pohon yang ada di wilayahnya. Selain dapat memotong bagian atas pohon, dengan adanya mobil crane pemangkasan bisa diatur agar pohon tetap terlihat indah. Namun sayangnya, hingga kini pihaknya baru memiliki satu unit mobil tangga.
"Kami terkendala dengan alat. Saat ini, kami baru memiliki satu mobil tangga. Sementara pohon yang harus ditoping cukup banyak," ujar Suzi, Senin (2/2).
Apalagi, kata Suzi, di Jakarta Selatan ada 2.000 pohon yang memerlukan perhatian khusus karena rimbun dan berusia cukup tua. "Kalau dari penelitian yang pernah dilakukan ahli dari IPB, ada sekitar 2.000 pohon. Nanti akan kami cek lagi kondisinya," ucapnya.
Karena itu, pihaknya akan mengajukan penambahan mobil tangga pada tahun depan. "Kita akan ajukan pengadaan mobil crane ukuran kecil, agar bisa masuk ke pemukiman sehingga tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas," ungkapnya.
Dia menambahkan, selama Janauari 2015, pihaknya telah memangkas 150 pohon berjenis angsana, glodogan, trembesi, beringin, dan t
anjung.