Jumat, 01 Mei 2020 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Erikyanri Maulana 1542
(Foto: Rudi Hermawan)
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat mengapresiasi langkah buruh yang tidak menggelar aksi unjuk rasa turun ke jalan pada peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini.
Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi (Sudin Nakertrans) dan Energi Jakarta Barat, Ahmad Ya'la mengatakan, sesuai laporan yang diterima pihaknya, seluruh elemen buruh sepakat membatalkan peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional dengan berbagai alasan seperti, penerapan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), adanya Imbauan Kapolri serta untuk menghormati bulan suci Raadan."Jadi sampai hari ini kami tidak mendapat informasi akan ada aksi buruh," ujar Ya'la, Jumat (1/5).
Ya'la menilai, para serikat buruh memaklumi dengan kondisi saat ini yang sedang diberlakukan PSBB di Ibukota, serta masyarakat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Sepertinya mereka (buruh) juga mengerti dengan keadaan sekarang sehingga perayaan Hari Buruh tahun ini tidak menggelar aksi," katanya.
Ditambahkan Ya'la, pihaknya juga mengingatkan para pengusaha untuk tetap memperhatikan nasib bara puruh, salah satunya dengan tidak memutus kerja para buruh di situasi sulit seperti saat ini.
"Walaupun buruh bekerja dari rumah, tapi tidak boleh dikurangi hak-haknya. Para pengusaha hendaknya punya kepedulian sosial terhadap masyarakat, terutama karyawannya karena itu bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan," tandasnya.