Kamis, 23 April 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Toni Riyanto 2015
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) 2020 yang pertama kalinya diadakan secara online, Kamis (23/4).
Musyawarah tersebut membahas anggaran perencanaan pembangunan tahun 2021 dengan mengangkat tema "Pemantapan Pertumbuhan Berkualitas untuk Stabilitas Pembangunan dengan Fokus Pemulihan Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat".
Dalam musrenbang yang diikuti oleh berbagai kementerian, Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jajaran Pemprov DKI, serta para praktisi perencanaan pembangunan itu, Gubernur Anies memaparkan pergerakan perekonomian di Jakarta yang signifikan sebagai dampak pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan keterbatasan anggaran pada tahun 2021.
"Karena pendapatan utama Jakarta dari pajak, dan pajak mengandalkan kegiatan perekonomian, ketika kegiatan ekonomi turun maka pajak yang dibayarkan turun, kita mengalami kontraksi hingga hampir 53 persen berkurang. Jadi anggaran kita tinggal 47 persen dari anggaran semula, Oleh karena itu dalam merencanakan tahun 2021 kita perlu realistis
bahwa akan perlu waktu bagi anggaran DKI untuk bisa kembali," ujar Anies, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.Akibat banyaknya tenaga kerja yang kehilangan pekerjaannya, Gubernur Anies mengimbau agar musrenbang kali ini berfokus tidak hanya pada masalah kesehatan, namun juga kesejahteraan masyarakat. Musrenbang diharapkan dapat melahirkan terobosan serta ide perencanaan yang dapat membantu percepatan pemulihan.
"Saat kita berbicara pembanguan berkualitas maka kita berbicara bagaimana kita mengembalikan, memulihkan agar dampak kontraksi perekonomian yang besar ini akan bisa terselesaikan. Kita berharap pemulihan yang nantinya kita bisa dorong adalah pemulihan yang memberi kesempatan berkembang bagi semuanya, begitu juga kesehatan dan keselamatan masyarakat," terangnya.
Meskipun demikian, Anies tetap mengajak seluruh peserta Musrenbang untuk tetap optimis dan berfokus pada pemulihan. DKI Jakarta sebagai Ibukota telah melakukan sinkronisasi perencanaan dengan pemerintah pusat. Sebab sebagian besar yang dikerjakan pemerintah pusat, berlangsung di Jakarta.
"Sebenarnya Jakarta adalah tempat yang paling merasakan dampak dari COVID-19. Tetapi kita perlu optimis bahwa insya allah Jakarta adalah yang paling awal untuk kembali recover dan menggerakkan perekonomian di Indonesia. Di tempat ini dampak itu terasa paling cepat. Dan di tempat ini recovery berjalan paling cepat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies menekankan bahwa inti dari segala perencanaan adalah keselamatan rakyat.
"Menyusun perencanaan dengan mempertimbangkan prioritas paling mendasar. Karena itu tadi disampaikan, keselamatan rakyat adalah prioritas nomor satu. Negeri ini dibentuk sebagai negara karena keinginan untuk menyelamatkan rakyat. Itu pula yg harus menjadi prioritas kita sama-sama," tandasnya.