Kamis, 23 April 2020 Reporter: Nurito Editor: Erikyanri Maulana 1690
(Foto: Nurito)
Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur mulai melakukan sosialisasi larangan mudik. Ini dilakukan menyusul adanya keputusan pemerintah melarang aktivitas mudik pada Lebaran 2020 untuk mencegah penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) yang telah disampaikan Presiden RI, Joko Widodo.
Kepala Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang, Bernard Octavianus Pasaribu mengatakan, terkait larangan mudik, sejauh ini pihaknya baru melakukan sosialisasi dan imbauan secara lisan kepada pengurus perusahaan otobus (PO) dan pengunjung terminal.
"Sejauh ini kami baru sosialisasikan secara lisan, karena kami masih menunggu turunan peraturannya dari Kemenhub maupun Pemprov DKI Jakarta," ujar Bernard, Kamis (23/4).
Dikatakan Bernard, secara umum sejak diberlakukannya PSBB kondisi Terminal Terpadu Pulogebang sangat lengang. Bahkan, pagi tadi saja hanya ada empat bus di jalur keberangkatan.
"Meski jumlah penumpang terus mengalami penurunan, namun kami tetap berlakukan protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu, Suherti (50), salah seorang pemudik yang ditemui di Terminal Terpadu Pulogebang mengaku terpaksa melakukan perjalanan mudik karena orang tuanya di Bengkulu dalam kondisi sakit. Sebetulnya ia ingin mengikuti anjuran pemerintah yang melarang warga untuk mudik demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Saya mudik karena harus menjenguk orang tua yang saat ini sedang sakit keras," tandasnya.