Minggu, 05 April 2020 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Erikyanri Maulana 2439
(Foto: doc)
PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT LRT Jakarta bakal mewajibkan para penumpangnya untuk menggunakan masker. Hal ini menindaklanjuti Seruan Gubernur DKI Jakarta No 9 Tahun 2020 tentang Penggunaan Masker, untuk mencegah penyebaran penularan Coronavirus Disease (COVID-19).
"Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker ketika berada atau berkegiatan di luar rumah, tanpa terkecuali. Adapun jenis masker yang disarankan adalah masker jenis kain minimal dua lapis yang dapat di cuci setiap hari," ujar Muhammad Kamaluddin, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Minggu (5/4).
Menurut Kamal sejalan dengan seruan tersebut, PT MRT Jakarta mengimbau seluruh calon penumpang agar senantiasa menggunakan masker ketika akan memasuki stasiun dan menggunakan layanan MRT Jakarta.
"Kebijakan ini akan disosialisasikan mulai tanggal 6 – 11 April 2020, dan efektif diberlakukan tanggal 12 April 2020," katanya.
PT MRT Jakarta
juga terus mengajak seluruh penumpang untuk bersama-sama mencegah penyebaran COVID-19 dengan menjaga kesehatan dan kebersihan diri, tetap mengutamakan berkegiatan di rumah, berpergian hanya untuk kebutuhan medesak, serta menerapkan jarak fisik (physical distancing) dalam kegiatan sehari-hari.Hal sama juga bakal diterapkan bagi penumpang kereta LRT Jakarta yang diwajibkan menggunakan masker.
"Masker yang dianjurkan yaitu masker kain minimal dua lapis yang dapat dibeli atau dibuat sendiri, serta dapat dicuci setiap hari untuk menjaga kebersihannya, dan tidak membeli atau menggunakan masker medis karena diprioritaskan untuk para tenaga medis," ujar Arnold, General Manager Corporate Secretary LRT Jakarta, Arnold Kindangen.
Dikatakan Arnold, untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut, PT LRT Jakarta mulai menyosialisasikan penggunaan masker mulai 6 hingga 11 April 2020 dan akan efektif mulai 12 April 2020.
"Calon penumpang yang tidak mengenakan masker, tidak diperkenankan masuk stasiun. Ini adalah upaya bersama memutus mata rantai penyebaran COVID-19," tandasnya.