Senin, 02 Maret 2020 Reporter: Folmer Editor: Toni Riyanto 5901
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan membentuk Tim Tanggap COVID-19 yang akan melakukan pemantauan dan pengawasan penyebaran virus Corona, di Balairung, Balaikota DKI Jakarta, Senin (2/3).
Tim Tanggap COVID-19 dipimpin oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Pemprov DKI, Catur Laswanto yang beranggotakan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik, Kepala BPBD, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Biro Perekonomian. Posko Tim Tanggap COVID-19 bertempat di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di Jalan Kesehatan Nomor 10, Gambir, Jakarta Pusat.
Gubernur Anies menyampaikan, per siang ini, Senin (2/3), menurut pemantauan terdapat 136 orang, di mana 115 orang terpantau sehat dan 21 orang masih dalam pemantauan. Sementara 39 pasien masih dalam pengawasan.
Perlu diketahui, pemantauan ditujukan kepada orang yang memiliki riwayat infeksi dan suhu tubuhnya hangat. Selain itu, mereka yang baru pulang dari negara-negara China, Singapura, atau Malaysia (atau negara-negara yang telah terinfeksi lainnya) juga ikut dipantau.
Adapun, pengawasan ditujukan kepada orang dalam pemantauan yang gejalanya bertambah dengan adanya sesak napas. Apabila memiliki gejala tersebut, akan dibawa ke rumah sakit dan diisolasi. Pasien yang di dalam pengawasan disebut dalam bahasa inggris sebagai suspect.
Gubernur Anies kemudian menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan terus berupaya yang terbaik untuk melindungi warga.
“Kita semua tentu waspada, kita semua melakukan yang terbaik, dan Pemprov DKI Jakarta akan selalu memberikan update secara transparan, secara apa adanya, juga memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa Pemprov DKI Jakarta melakukan semua yang bisa kita kerjakan untuk melindungi warganya," terang Gubernur Anies seperti dikutip dalam Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Gubernur Anies turut menjelaskan langkah-langkah yang telah dikerjakan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam rangka meminimalisir penyebaran COVID-19.
"Sejauh ini tim dari Dinas Kesehatan sudah melakukan penyelidikan, Epidemiologi, di mana setiap orang-orang yang dipantau dibentuk susunan pattern interaksinya. Siapa berkegiatan di mana, berinteraksi dengan siapa, kapan, dan yang lainnya. Pattern itu sudah ada. Untuk seluruh kasus yang dipantau seperti yang tadi saya sebutkan ada 136, seluruh patternnya itu sudah ada. Semua dilakukan dalam rangka meminimalisir potensi penularan COVID-19," papar Gubernur Anies.
Sementara itu selain Posko Kesehatan, seluruh Fasilitas Kesehatan juga terus disiagakan. "Posko tingkat provinsi ada di jalan kesehatan, kantor Dinkes lantai dasar, tapi fasilitas yg bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat adalah seluruh fasilitas kesehatan kita, maupun RSUD semua siap untuk merespons. Ambulans juga, apabila dibutuhkan," lanjut Gubernur Anies.
Gubernur Anies juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan mandiri.
"Kita tentu berharap bahwa ini bisa terisolasi, sehingga tidak mengalami penyebaran. Dan sekali lagi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat cuci tangan yang rutin. Perbanyak cuci tangan dalam event apapun. Yang kedua bagi yang mengalami batuk, pilek, flu, etkanya dijaga dan gunakan masker untuk menjaga potensi penularan. Jangan anggap enteng, jika merasakan gejala lebih baik lapor, datang ke fasilitas kesehatan, daripada dianggap enteng tapi di kemudian hari ditemukan hal yang tidak diinginkan. Kepada seluruh masyarakat yang merasa gejala atau menyaksikan ada orang yang menunjukkan gejala, untuk melaporkan kepada jajaran kami. Silakan datangi Puskesmas terdekat, atau hubungi Call Center 112 atau 119." Tutup Gubernur Anies.