Kondisi Terkini Pascabanjir, Pemprov DKI Upayakan Penanganan Warga dan Wilayah Terdampak
Rabu, 26 Februari 2020
Reporter: Rezki Apriliya Iskandar
Editor: Toni Riyanto
1538
(Foto: Istimewa)
Sejumlah wilayah di Jabodetabek tergenang air pada Selasa (25/2). Hal ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi dan tergolong curah hujan ekstrem yang telah mengguyur wilayah Jakarta sejak Selasa (25/2) dini hari dengan durasi yang cukup lama. Namun ketinggian Tinggi Muka Air di Stasiun Pintu Air Manggarai telah surut, dari 965 sentimeter pada Selasa pagi menjadi 850 sentimeter pada Selasa sore.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang kembali meninjau pintu air Manggarai pada sore hari menyampaikan update terakhir wilayah terdampak yang terus mengalami penurunan.
"Tadi pagi jumlah RW yang tergenang ada 294, sore ini masih ada 236 yang tergenang. Lalu kemudian ruas jalan jakarta itu 1.522, ada 72 ruas jalan yang masih tergenang, artinya permukaan airnya di atas 30 cm, artinya tidak bisa dilewati. Kemudian untuk sekolah yang hari ini terdampak ada 375 sekolah kira-kira 4,7 persen dari total sekolah yang ada di Jakarta. Dan untuk pengungsi ada 74 lokasi pengungsian. Jumlah pengungsi tidak fix karena mereka datang dan pergi. Berkisar 12 ribu hingga 15 ribu. Dinas Sosial menyiapkan makanan yang cukup untuk semuanya," ujar Anies, dikutip dari siaran PPID Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi DKI Jakarta, Irmansyah, pihaknya telah melakukan melakukan koordinasi dengan Suku Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di wilayah terdampak banjir terkait aktivitas penanganan sekaligus mengamati situasi terkini.
"Kami kerahkan Tagana dan Tim Kampung Siaga Bencana (KSB) yang tersebar di 84 lokasi untuk melakukan pendataan korban, evakuasi korban ke tempat yang aman, khususnya kepada kelompok rentan yaitu lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya. Kemudian ada pelayanan dapur umum lapangan dan layanan dukungan psikososial untuk pemenuhan kebutuhan dasar penyintas yang berada di lokasi pengungsian. Serta pendirian tenda tempat mengungsi atau shelter," terangnya.
Secara lebih rinci, dapur umum yang telah disiagakan total sebanyak enam unit, terdiri dari satu unit di Dinas Sosial dan lima unit di Sudin Sosial, serta 84 unit dapur umum mandiri yang dikelola masyarakat peduli bencana dan ditempatkan di kelurahan rawan bencana (KSB).
Persebaran titik lokasi dapur umum di 5 wilayah Kota Administrasi Jakarta sebagai berikut; Jakarta Pusat sebanyak 12 KSB dan 1 Dapur Mandiri, Jakarta Utara sebanyak 18 KSB dan 1 Dapur Mandiri, Jakarta Barat sebanyak 18 KSB dan 4 Dapur Umum Mandiri, Jakarta Selatan sebanyak 19 KSB dan 7 Dapur Mandiri, dan Jakarta Timur sebanyak 17 KSB dan 6 Dapur Mandiri.
Terkait Sarana dan Prasarana telah disiagakan mobil RTU, mobil dapur umum lapangan, mobil tangki air, mobil truk, mobil dapur air lapangan, mobil operasional makanan siap saji, motor trail, perahu, tenda pengungsi, dan mobil operasional barang. Dinsos DKI Jakarta juga telah mendistribusikan sejumlah bantuan pokok seperti makanan siap saji, beras, mie instan, selimut, pampers, pembalut wanita, perlengkapan mandi, pakaian, perlengkapan pengungsi (tenda, terpal, matras) dan lain sebagainya.
BERITA TERKAIT
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Masih Terjadi Hingga Maret
Selasa, 25 Februari 2020
2621
Warga Terdampak Banjir Difasilitasi di 40 Posko Pengungsian
Selasa, 25 Februari 2020
1807
Sejumlah Wilayah Tergenang, Anies Imbau Jajaran Turun Tangan Bantu Masyarakat
Selasa, 25 Februari 2020
1340
Tinjau Pintu Air Manggarai, Anies Tegaskan Fokus Penanggulangan Bencana Saat Curah Hujan Ekstrem
Selasa, 25 Februari 2020
1369
Sudinsos Jakbar Bagikan 6.022 Boks Makanan Siap Saji