Kamis, 22 Januari 2015 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Widodo Bogiarto 6735
(Foto: Hendi Kusuma)
Sebanyak 862 pedagang kaki lima (PKL) yang tersebar di tujuh kelurahan di Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, dalam waktu dekat setiap transaksinya akan menggunakan autodebet.
"Berdasarkan data yang kami peroleh, terdapat 862 PKL di wilayah Kramatjati. Jumlah ini berasal dari lokasi binaan dan lokasi baru lainnya," kata Eka Darmawan, Camat Kramatjati, Kamis 22/1).
Dikatakan Eka, data PKL tersebut akan dikirim ke Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Timur untuk diverifikasi.
Menurut Eka, program transaksi non tunai dengan e-money atau uang elektronik ini merupakan salah satu program unggulan Pemprov DKI yang dituangkan dalam Instruksi Gubernur Nomor 170 Tahun 2014.
Dihubungi terpisah, Kepala Suku Dinas KUMKMP Jakarta Timur, Arfian mengungkapkan, pihaknya segera melakukan verifikasi dan peninjauan lokasi-lokasi PKL sesuai data yang dikirimkan pihak Kecamatan Kramatjati.
"Verifikasi ini bertujuan untuk mengetahui betul atau tidak lokasi PKL yang kami terima," ujar Arfian.
Ditambahkan Arfian, dengan masuknya data PKL, pihaknya mengimbau agar PKL untuk membuka rekening di Bank DKI. Sehingga kedepan tidak ada lagi ditemukan pungutan liar terhadap PKL. Selain itu, dengan sistem autodebet maka pendapatan asli daerah (PAD) melalui retribusi bisa ditingkatkan.
Sekadar informasi, saat ini di Jakarta Timur, dari 2.092 PKL binaan, sebanyak 1.445 PKL binaan sudah menggunakan pembayaran retribusi secara autodebet.