Kamis, 22 Januari 2015 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 28790
(Foto: doc)
Seluruh lampu penerangan jalan umum (PJU) atau lampu jalan di ibu kota pada tahun ini akan diganti dengan lampu light emitting diode (LED). Penggunaan lampu LED ini nantinya dapat menghemat energi listrik antara 40-50 persen sehingga dapat menghemat anggaran.
Lampu hemat energi itu akan dipasang di jalan protokol hingga jalan lingkungan. "Petanya kita sudah punya, yang jelas di lima wilayah. Yang paling banyak itu di jalan-jalan lingkungan," kata Haris Prindatno, Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Kamis (22
/1).Daya listrik lampu LED yang akan dipasang disesuaikan dengan klasifikasi jalan. Di jalan lingkungan, lampu LED yang digunakan maksimal 25 watt, sementara di jalan protokol bisa mencapai 200 watt.
"Kalau cuma di gang senggol cukup pakai LED 15 watt. Begitu juga di jalan lingkungan yang hanya masuk tiga mobil, kita pasang LED 60 watt," ujarnya.
Ia mengatakan, anggaran yang diajukan ke DPRD DKI untuk penggunaan lampu LED di seluruh PJU di Jakarta pada tahun ini sekitar Rp 200 miliar. Pemasangan lampu LED di jalan lingkungan akan diserahkan kepada masing-masing suku dinas (sudin). Sementara untuk yang di jalan arteri diberikan ke dinas. "Pembagian kebijakannya begitu. Kalau yang di jalan lingkungan itu sudin, di jalan arteri baru di dinas," ungkapnya.
Haris menjelaskan, kelebihan lampu ini selain dapat menghemat energi 40 hingga 50 persen, juga memiliki umur (life time) lebih panjang dari lampu biasa. "Kalau life time-nya lampu biasa hanya 3-4 tahun. Tapi kalau lampu LED ini bisa sampai 11-12 tahun," ungkapnya.
Ia menambahkan, sejak 2012 penggunaan lampu LED pada PJU telah diuji coba di ruas jalan di lima wilayah Jakarta. Salah satunya di Jalan Wahid Hasyim, Menteng Jakarta Pusat. "Hasilnya dari sisi kuantitas dapat menghemat energi sampai 40 persen. Tapi kalau dari sisi harga lampu LED lebih mahal sekitar dua sampai tiga kali lipat dibanding lampu biasa," tukasnya.