Selasa, 20 Januari 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 6754
(Foto: doc)
Pemilik minimarket diminta lebih selektif lagi dalam menjual minuman keras (miras) beralkohol di ibu kota. Sebab, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum penjualan miras tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
"Saya tekankan, maksimum yang boleh di minimarket itu (alkohol) di bawah 5 persen. Itupun yang belinya mesti tunjukin KTP umur 18 tahun ke atas dan harus dilengkapi CCTV juga," kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta saat rapat paripurna dengan DPRD DKI, Selasa (20/1).
Sedangkan untuk penjualan miras di atas lima persen di ibu kota, hanya boleh dilakukan di sejumlah tempat tertentu.
"Jadi yang mau ditafsirkan tadi bukan alkohol lima persen tidak boleh. Hanya penjualannya dibatasi. Misalnya alkohol di atas 18 persen, 50 persen boleh nggak? Boleh. Di kafe, di klub, di restoran itu ada aturannya. Saya nggak gitu hapal," ujarnya.
Basuki menambahkan, pengertian perda tersebut bukan dimaksudkan untuk miras yang kandungan alkoholnya di bawah lima persen. Sedangkan untuk penjualan miras beralkohol di atas 18 persen diatur dalam peraturan Menteri Perdagangan.