Rabu, 14 Januari 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 2913
(Foto: doc)
Upaya mengantisipasi banjir terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan. Selain melakukan normalisasi sungai dan saluran air, aparat setempat juga meremajakan pompa penyedot air yang berada di daerah rawan banjir.
Rencananya, Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan akan meremajakan pompa stasioner yang ada di Kelurahan Kebon Baru, Tebet.
"Tahun ini, kita programkan untuk melakukan peningkatan dua pompa stasioner yang ada di Kelurahan Kebon Baru. Karena usianya yang sudah tua, sehingga kinerja mulai kurang maksimal," ujar Deddy Budiwidodo, Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan, Rabu (14/1).
Menurut Deddy, peremajaan pompa diperlukan agar saat air luapan dari Kali Ciliwung yang biasa merendam beberapa titik di kelurahan tersebut bisa cepat surut. "Pompa itu sifatnya hanya mengurangi genangan saja. Untuk bisa terbebas dari banjir mesti ada langkah secara menyeluruh," tuturnya.
Saat ini di Kelurahan Kebon Baru terdapat 3 titik pompa stasioner. Di Jl J terdapat satu pompa dengan kemampuan sedot 500 liter per detik, di RW 02 dan RW 01 pompa dengan kemampuan 100 liter per detik. "Peningkatan dilakukan untuk 500 liter per detik. Tapi langkah ini sebagai antisipasi, karena di daerah itu juga sudah akan dimulai peremajaan tanggul," jelasnya.
Untuk anggarannya sendiri, lanjut Deddy, diperkirakan mencapai Rp 10 miliar. "Kita anggarkan Rp 10 miliar. Begitu juga dengan rencana peremajaan pompa stasioner di sekitar Jalan Deplu Bintaro, karena sering tergenang akiabt luapan Kali Pesanggrahan," tandasnya.
Selain pompa stasioner, dalam menghadapi intensitas hujan yang semakin tinggi, Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan juga mempersiapkan pompa sedot mobile. "Ada 6 pompa sedot mobile yang disiapkan dengan kapasitas masing-masing 200 liter per detik," tukasnya.