Rabu, 18 Desember 2019 Reporter: Agung Supriyanto Editor: F. Ekodhanto Purba 1990
(Foto: Agung Supriyanto)
Rombongan peserta South South Knowledge Exchange mengapresiasi penataan kawasan padat penduduk yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, di wilayah RW 07, Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Kasubid Litbang Fisik Sarana Prasarana dan Lingkungan Bappeda Kota Semarang, Muhammad Lutfi Eko Nugroho mengatakan, pihaknya mengapresiasi program yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam menata kawasan padat penduduk di Kelurahan Galur.
"Kami mengapresiasi upaya Pemprov DKI dalam melakukan penataan kawasan padat penduduk di Kelurahan Galur yang kini sudah memiliki IPAL Komunal, sumur resapan dan RPTRA, vertical garden," uajarnya, Rabu (18/12).
Lutfi berharap hasil peninjauan mengenai penataan kawasan padat penduduk, seperti, memperbanyak ruang publik di tengah masyarakat, hingga setiap RW, seperti keberadaan RPTRA dan Taman Maju Bersama (TMB) ini bisa diterapkan di Semarang.
Sementara, Staf Bappeda Bidang Sarana Prasarana Kota dan Lingkungan Hidup, Nurul Aini menjelaskan, kunjungan tersebut diikuti oleh peserta dari kota yang ada di sepuluh negara Asia dan Afrika.
Dikatakan Nurul, Pemprov DKI Jakarta saat ini memiliki sebanyak 200 RW, termasuk RW 07 Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru yang menjadi target RPJMD untuk dilakukan penataan melalui program Comunity Action Plan (CAP) dan Colaboratif Implementation Program (CIP).
"Sebelum melakukan penataan, pada 2018 kami menggelar Focus Group Discussion untuk menerima masukan dari warga dan pada 2019 kami melakukan penataan," tandasnya.