Kamis, 12 Desember 2019 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 3383
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Sebanyak 22 Kepala SD, SMP dan SMA Negeri di Jakarta mengikuti Program shadowing di Jakarta Intercultural School (JIS), Cilandak, Jakarta Selatan. Kegiatan ini dibagi menjadi dua angkatan yaitu angkatan pertama pada 12-13 November dan angkatan kedua pada 11-12 Desember.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi DKI Jakarta, Maria Qibtya mengatakan, program ini bertujuan mewujudkan hubungan yang saling menguntungkan, saling menghormati dan saling mendukung berdasarkan prinsip keadilan. Selain itu, program ini dinilai dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinan, observasi, dam praktik kegiatan yang mengembangkan jejaring kerja sama.
"Hasil dari shadowing akan diimplementasikan di sekolah-sekolah. Seperti disiplin jam kedatangan, kemudian para guru diminta untuk fokus pada perkembangan anak didiknya. Lalu fokus kepada attitude serta value-nya," ujar Qibtya, Kamis (12/12
Tidak hanya itu, penerapan sistem disiplin karyawan JIS juga akan di-share dan diterapkan kepada pegawai di Pemprov DKI Jakarta.
Sementara itu, Kepala JIS, Tarek Razik menjelaskan, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk memajukan pendidikan di Indonesia, terutama di Jakarta.
"Shadowing akan melahirkan program yang membangun sebuah hubungan dan mengumpulkan strategi serta mengubah perubahan visi pendidikan pada 2045 nanti untuk semakin maju," terangnya.
Kepala SMA Negeri 6 Jakarta, Helmi Rosana, yang menjadi salah satu peserta program ini mengaku, mendapat wawasan baru dari cara mengajar di JIS.
"Guru-guru di sini saat jam istirahat tidak ada yang di dalam ruangan, semua keliling melihat perkembangan siswanya. Ini yang akan kami terapkan nanti di sekolah kami," tandasnya.