Rabu, 27 November 2019 Reporter: Mustaqim Amna Editor: Toni Riyanto 10071
(Foto: Mustaqim Amna)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menerima peserta unjuk rasa yang terdiri dari para pengemudi angkutan perkotaan (angkot) wilayah Jakarta Utara di halaman Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/11).
Kedatangan mereka guna menyampaikan aspirasi agar program Pemprov DKI Jakarta dalam mengintegrasikan transportasi umum atau dikenal dengan Jak Lingko diteruskan dan diperluas, khususnya di Jakarta Utara.
Ketua Koperasi Wahana Kalpika KWK Jakarta Utara, Ramli, yang merupakan perwakilan dari pengunjuk rasa, menyampaikan terlebih dahulu apresiasi atas program Jak Lingko Pemprov DKI Jakarta yang mereka akui sukses.
"Kami ingin sampaikan bahwa program gubernur tentang Jak Lingko yang sudah dijalankan Dishub dan TJ itu sangat menyentuh bagi masyarakat, sampai gang-gang dapat pelayanan gratis dengan tepat waktu dan itu memang sangat mendukung," ujar Ramli, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Kesuksesan program Jak Lingko tersebut, menurut Ramli, harus terus didukung dengan perluasan trayek maupun penambahan serta peremajaan armada pada tahun depan sehingga makin menjangkau warga yang ingin mengakses angkutan umum, terutama yang berada di Jakarta Utara.
"Sekarang yang sudah jalan di Jakarta Utara itu ada enam Jak/trayek dengan jumlah armada 193. Masyarakat Jakut sangat membutuhkan angkutan gratis tapi baru, terbatas 193 unit," terangnya.
Menanggapi aspirasi para pengemudi angkot, Gubernur Anies merasa senang karena program Jaklingko diminati bukan hanya para pengguna angkutan umum, melainkan juga operator serta penyedia jasa angkutan umum.
"Kami senang, berarti program Jak Lingko ini yang kita rancang untuk memfasilitasi kepentingan umum, bisa menggunakan kendaraan umum dari mana saja yang terintegrasi itu, sejalan dengan kepentingan pribadi (sopir) dan perusahaan. Karena itu, mereka ingin bergabung, kenapa? Karena mereka merasa diuntungkan, publik juga diuntungkan. Jadi, ini merupakan contoh betapa integrasi bukan hanya aspek transportasinya, tapi bisnis modelnya adalah bisnis model yang
tidak merugikan bagi operator ," jelasnya.Anies menegaskan, Pemprov DKI Jakarta akan terus berkomitmen melakukan integrasi transportasi umum di Jakarta. Selanjutnya, Anies juga berharap agar ada timbal balik dari pihak operator agar meremajakan transportasinya, sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
"Kita berharap para operator bisa merawat kendaraan dengan baik, melakukan update kendaraan secara berkala, kualitas pelayanan baik, karena mereka berada di dalam sistem yang saling menguntungkan. Saya senang dan mudah-mudahan ini bisa terlaksana. Sebagian memang belum bisa diikutkan di 2019, karena anggarannya belum cukup, tapi Insya Allah di tahun 2020 semua bisa dapat," tandasnya.