Minggu, 10 November 2019 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 2882
(Foto: Reza Hapiz)
Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) menggelar pagelaran musik senandung abadi Ismail Marzuki di Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (10/11) malam.
Pagelaran musik bertema Indonesia Pusaka Senandung Abadi Ismail Marzuki ini merupakan rangkaian memperingati hari Pahlawan serta mengenang peran Ismail Marzuki, yang merupakan pahlawan nasional sekaligus seniman asli Betawi.
Pantauan beritajakarta.id, ratusan penonton tampak antusias menikmati pagelaran senandung abadi Ismail Marzuki di panggung zona A Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Di pembukaan pagelaran ditampilkan monolog perjalanan hidup Ismail Marzuki alias Bang Maing, komposer kelahiran Kwitang, Jakarta Pusat.
Ketua Umum LKB, Beky Mardani mengatakan, senandung abadi Ismail Marzuki digelar sebagai bentuk penghormatan tak berujung. Lagu-lagu ciptaan seniman kelahiran Kwitang ini memberi semangat bagi para pejuang saat masa kemerdekaan.
"Dalam rangka memperingati hari pahlawan, LKB menggelar pagelaran yang bertujuan memperkenalkan kembali Ismail Marzuki atau yang akrab disapa dengan panggilan Bang Maing sebagai pahlawan dari Betawi dan menjadikan sejumlah lagunya sebagai media mempererat persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Beky Mardani, di lokasi acara.
Beki menjelaskan, Ismail Marzuki merupakan pahlawan nasional di bidang seni. Bang Maing merupakan komposer besar yang karya-karyanya menembus zaman.
"Dari zaman kemerdekaan hingga sekarang, lagu ciptaan Ismail Marzuki masih enak didengar dan relevan. Untuk itu, kami mempersembahkan pagelaran senandung abadi ini," katanya.
Kepala UPK PBB Setu Babakan, Rofiqoh Mustafa menambahkan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta menyambut baik digelarnya pentas musik senandung abadi Ismail Marzuki di kawasan PBB Setu Babakan.
"Ismail Marzuki merupakan pahlawan nasional kelahiran Betawi. Mudah mudahan acara serupa terus diselenggarakan bukan hanya menyambut hari pahlawan, namun tema lain sehingga generasi muda lebih mencintai budaya daerah," tandasnya.