Senin, 14 Oktober 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 1797
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengkampanyekan Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah di Ibukota sebagai tindak lanjut Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 157 Tahun 2016 tentang Pembinaan dan Pengembangan Bank Sampah.
Sebagai tahap awal, gerakan ini menyasar murid dari semua sekolah yang ada di Jakarta, baik negeri maupun swasta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, pengurangan sampah di sumber yang menjadi kegiatan strategis daerah perlu gerakan dari semua masyarakat, tak terkecuali murid sekolah.
"Pengurangan sampah dimulai dengan memilah sampah yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut dan punya nilai ekonomis," ujarnya, Senin (14/10).
Menurut Andono, gerakan ini penting dimulai dari generasi muda, khususnya siswa-siswi agar mereka memiliki pengetahuan yang benar terkait memilah, menabung dan mengurangi sampah di sumber.
"Di sekolah-sekolah ada bank sampah unit. Di mana unit itu akan meregistrasi nasabah di sekolah lalu dikonversi sebagai tabungan," katanya.
Andono menargetkan, pengurangan sampah di Jakarta bisa mencapai 30 persen. Salah satu upaya untuk mencapai target tersebut melalui Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah.
"Gerakan ini juga menindaklanjuti Surat Edaran Mendikbud RI kepada Gubernur dan Bupati/Wali K
ota di seluruh Indonesia tertanggal 27 Mei 2019 dengan Nomor 5811/D/HK/2019 tentang Pogram Simpanan Pelajar, untuk mendukung program one student one account," ungkapnya.Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menargetkan setiap murid di sekolah negeri maupun swasta terdaftar di bank sampah dengan memiliki rekening bank yang sudah bekerja sama.
"Kalau anak-anak ini sudah kita edukasi tentang lingkungan yang baik, kebiasaan ini terus menyebar ke lingkungan," tandasnya.