Senin, 07 Oktober 2019 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 1995
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Ketua Parfi 56, Marcella Zalianty menyatakan, peresmian Bioskop Rakyat Indiskop di Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, merupakan salahsatu bentuk nyata kepedulian Pemprov DKI terhadap perfilman Indonesia.
"Kami harap Jakarta menjadi percontohan wilayah lain untuk turut serta melahirkan bioskop-bioskop rakyat," tegasnya, di sela-sela acara peresmian Bioskop Indiskop, Senin (7/10).
Menurutnya, peresmian bioskop ini merupakan bagian dari sejarah perfilman Indonesia, karena ini pertama kalinya bioskop rakyat lahir di Jakarta.
Dia menambahkan, saat ini tidak semua bioskop mengakomodasi perfilman nasional hasil karya anak bangsa, sehingga mengakibatkan banyaknya pembajakan film karena sulitnya akses masyarakat untuk menonton terutama di daerah-daerah.
"Dengan ini diharapkan pembajakan film dapat dikurangi di Indonesia, terutama di Jakarta," ucapnya.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin menambahkan, berdirinya bioskop rakyat ini untuk memberikan sarana akses menoton bagi masyarakat menengah, sekaligus memberikan kesempatan bagi film nasional agar bisa makin dinikmati oleh masyarakat luas.
Selain itu, lanjut Arief, bioskop rakyat ini juga sebagai nilai tambah ekonomi untuk sektor ekonomi kreatif dan UKM di Ibukota, karena pihaknya menyediakan tempat bagi pelaku UKM berjualan di area bioskop.
"Ini sekaligus hasil bisnis to bisnis antara Pasar Jaya dan Parfi 56," ujarnya.
Adanya bioskop rakyat di Pasar Teluk Gong ini juga diharapkan bisa memberikan manfaat kepada penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Karena harga tiket yang dijual sendiri cukup murah dibandingkan dengan harga tiket bioskop pada umumnya.
"Harga tiket yang dijual kepada masyarakat di bioskop ini tergolong sangat murah. Pada Senin hingga Jumat harga tiket Rp18 ribu. Sedangkan untuk Sabtu dan Minggu tiket dijual dengan harga Rp 25 ribu," tandasnya.