Selasa, 06 Agustus 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 2001
(Foto: doc)
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia mencatat, realisasi investasi di DKI Jakarta pada semester I tahun 2019 mencapai Rp 54,5 triliun.
Angka tersebut berasal dari realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Realisasi investasi Provinsi DKI Jakarta menyumbang 13,8 persen terhadap Total Realisasi Investasi Semester I Tahun 2019 di Indonesia yang mencapai Rp 395,6 triliun.
Pencapaian tersebut membuat DKI Jakarta masuk dalam jajaran lima provinsi dengan nilai realisasi investasi tertinggi di Indonesia berdasarkan lokasi proyek.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM dan PTSP) DKI Jakarta, Benny Agus Chandra merinci, realisasi investasi sebesar Rp 54,5 triliun tersebut terdiri dari realisasi investasi PMDN sebesar Rp 26,7 triliun atau meningkat 5,5 persen dari periode yang sama tahun 2018 yaitu Rp 25,3 triliun.
Kemudian, realisasi investasi PMA sebesar Rp 27,8 triliun atau turun 16,7 persen dari periode yang sama tahun 2018 yaitu Rp 33,4 triliun.
"Proyek investasi semester 1 tahun 2019 untuk PMDN sebanyak 1.556 proyek dan PMA sebanyak 6.081 proyek," ujarnya, Selasa (6/8).
Benni menjelaskan, terdapat lima sektor usaha terbesar yang diminati investor PMDN yaitu, transportasi, gudang dan telekomunikasi; perdagangan dan reparasi; jasa lainnya; konstruksi; serta industri kimia dan farmasi.
"Untuk lima sektor usaha terbesar yang diminati investor PMA meliputi, transportasi, gudang dan telekomunikasi; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; jasa lainnya; perdagangan dan reparasi; serta pertambangan," terangnya.
Benni menjelaskan, pihaknya akan terus berupaya menggencarkan masuknya investasi ke DKI Jakarta dengan aktif menggelar kegiatan promosi investasi dan asistensi kepada calon investor melalui berbagai bisnis forum.
"Kami juga menawarkan peluang investasi dengan pemanfaatan skema Kerjasama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha, sert serta menguatkan fungsi Jakarta Investment Centre," ungkapnya.
Ia menambahkan, Dinas PM dan PTSP DKI Jakarta sebagai mitra strategis investor akan terus membantu menjembatani kerja sama antara investor dengan BUMD maupun swasta lainnya, memberi kemudahan pelayanan perizinan mulai dari tahap awal pengajuan hingga penerbitan izin, serta membantu mengatasi kendala atau hambatan dalam proses realisasi investasi.
"Kami optimistis target investasi senilai Rp 100,2 triliun tahun ini bisa tercapai. Hal itu tentu sangat membantu mendorong peningkatan ekonomi daerah dan menggerak
kan roda ekonomi masyarakat," tandasnya.