Minggu, 21 Juli 2019 Reporter: Maulana Khamal Macharani Editor: Toni Riyanto 2217
(Foto: Maulana Khamal Macharani)
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengajak warga untuk mengurangi pengggunaan plastik sekali pakai. Sebab, plastik merupakan jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Andono Warih mengungkapkan, sampah warga Jakarta mencapai 7.500 ton per hari yang diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
"Sebanyak 14 persennya atau lebih dari 1.000 ton merupakan sampah plastik yang didominasi oleh plastik sekali pakai
," ujarnya Minggu (21/7).Menurutnya, gerakan perubahan gaya hidup warga untuk menggurangi penggunaan plastik menjadi strategi yang efektif dalam pengurangan sampah plastik. Terlebih, saat ini telah banyak tersedia alternatif produk di pasaran yang lebih ramah lingkungan dan dapat menjadi substitusi penggunaan plastik sekali pakai.
"Tas lipat dan keranjang belanja sebagai ganti kantong plastik. Kemudian, kotak makan sebagai ganti styrofoam, tumbler sebagai ganti wadah air kemasan plastik, dan sedotan bambu atau stainless steel sebagai ganti sedotan plastik, saat ini sudah marak dijual di mana-mana," terangnya.
Andono menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga sedang menyusun regulasi mengenai pengurangan sampah plastik. Peraturan yang sedang disusun bertujuan mendorong perubahan perilaku masyarakat konsumen menjadi perilaku yang lebih ramah lingkungan.
"Instrumen hukum kami tempatkan sebagai alat perubahan adab dan budaya masyarakat dan social engineering," tandasnya.