Selasa, 02 Juli 2019 Reporter: Suparni Editor: F. Ekodhanto Purba 6433
(Foto: Suparni)
Pagi itu, saat sengat matahari mulai merangkak ke langit, puluhan kapal tampak berbaris rapi di dermaga Kali Adem Penjaringan Jakarta Utara. Kapal-kapal itu mengantre menunggu para penumpang yang hendak bertolak ke Kepulauan Seribu.
Ya, b
erbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mempromosikan keindahan pantai serta ragam budaya masyarakat Kepulauan Seribu. Salah satunya dengan memberikan kemudahan akses transportasi dari wilayah daratan Jakarta menuju Kepulauan Seribu.Kepala Unit Pengelola Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan (UP APK) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, M Faris Budiman mengatakan, saat ini setidaknya terdapat satu kapal ASDP, 35 kapal tradisional dan enam kapal cepat baru milik Dishub DKI Jakarta yang siap mengantar warga maupun wisatawan menuju Kepulauan Seribu.
"Untuk kapal cepat milik Dishub DKI Jakarta total ada enam kapal baru yang siap melayani ke semua pulau permukiman termasuk pulau terluar di wilayah DKI Jakarta yaitu Pulau Sebira," ujar Faris, kepada beritajakarta.id, Selasa (2/7).
Dikatakan Faris, enam kapal cepat baru tersebut merupakan pengadaan tahun 2018 dan baru dioperasikan tahun ini. Keenamnya yakni, KM Indra, KM Kemala, KM Samudra Biru, KM Chabing Nusantara, KM Dewandra dan KM Bathara.
Untuk rute kapalnya meliputi, tiga kapal untuk rute Muara Angke - Pulau Untung Jawa - Pulau Pari - Pulau Pramuka - Pulau Tidung dengan harga tiket sebesar Rp 40 ribu per orang ditambah peron Rp 2.000 dan asuransi Rp 2.000.
Kemudian, dua kapal untuk rute Muara Angke - Pulau Lancang - Pulau Payung - Pulau Tidung dengan harga tiket sebesar Rp 50 ribu ditambah peron Rp 2.000 dan asuransi Rp 2.000 dan satu kapal rute Kali Adem - Pulau Kelapa - Pulau Sebira dengan tarif yang ditetapkan berdasarkan Perda Retribusi sebesar Rp 70 ribu berikut peron Rp 2.000 dan asuransi Rp 2.000.
"Selain itu masih ada enam kapal cepat lainnya yaitu KM Kerapu I-VI yang difungsikan sebagai feeder melayani antar pulau bagi warga Kepulauan Seribu," tambahnya.
Kapal feeder itu melayani antar pulau dari Pulau Tidung ke Pulau Pramuka dan dari Pulau Kelapa ke Pulau Pramuka atau sebaliknya dengan tarif Rp 40 ribu. Kebanyakan warga yang memanfaatkan transportasi tersebut merupakan pekerja atau ASN dengan pemberangkatan dari pulau asal yaitu pagi jam 07.00 dan 10.00 atau sebanyak dua trip.
"Layanan yang kita operasikan baru sekitar satu bulan, ini sesuai permintaan dan kebutuhan warga," terangnya.
Ditambahkan Faris, pihaknya akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan jasa angkutan atau transportasi laut dengan memunculkan inovasi-inovasi baru.
Misalnya, menempatkan kru perempuan di setiap kapal layaknya pramugari yang siap memandu para penumpang yang ingin tau nama-nama pulau yang dilintasi saat menuju atau kembali dari Kepulauan Seribu dan membangun sistem penjualan tiket secara online untuk memudahkan penumpang membeli tiket sehingga tidak perlu mengantre.
Untuk sistem penjualan online tersebut akan diterapkan tahun 2020 seiring dengan rampungnya pembangunan dermaga Kali Adem.
Sekadar informasi, Pelabuhan Kali Adem, Penjaringan Jakarta Utara saat ini sedang dilakukan renovasi total. Diperkirakan pengerjaannya akan selesai tahun 2020.
Untuk kenyamanan dan keamanan penumpang, nantinya pelabuhan itu akan menerapkan sistem modern seperti di bandara atau Pelabuhan Tanjung Priok di mana lokasi parkir, tempat turun penumpang dan pintu masuk dermaga bagi penumpang akan dibuat secara terpisah.